Berlin, MINA – Negara bagian Rhine-Westphalia Utara di Jerman Barat, yang dihuni lebih dari 1,7 juta Muslim, akan mendirikan pusat yang disebut MEDAR, untuk mendokumentasikan dan melaporkan serangan dan kejahatan yang menargetkan Muslim.
Media lokal WDR melaporkan, pusat yang akan didirikan oleh pemerintah negara bagian ini juga akan melacak aktivitas rasis lainnya yang ditujukan kepada orang asing non-Muslim. Demikian dikutip dari MEMO.
Direncanakan untuk dibuka pada bulan Maret atau April 2025, MEDAR merupakan hasil dari persiapan selama tiga tahun.
Rhine-Westphalia Utara, negara bagian terpadat di Jerman dengan populasi lebih dari 18 juta, akan menjadi negara bagian pertama yang meluncurkan pusat pelaporan khusus untuk insiden anti-Muslim.
Baca Juga: Badan Amal Turkiye TIKA Kembali Beroperasi di Suriah
Negara bagian tersebut telah menyaksikan beberapa serangan terhadap Muslim dan tempat ibadah mereka. Pada bulan Januari 2022, banyak makam Muslim di kota Iserlohn dirusak, dengan batu nisan yang dipecah dan dibalik.
Pada bulan April 2022, Rhine-Westphalia Utara juga meluncurkan Pusat Penelitian dan Informasi tentang Anti-Semitisme yang bertujuan untuk mendokumentasikan insiden antisemit di seluruh wilayah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OKI Minta Masyarakat Internasional Desak Israel Hentikan Agresi di Gaza