Jakarta, MINA – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap masjid kampus selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga sebagai pusat aktivitas untuk berdiskusi dan mengembangkan keilmuan, sehingga menjadi pusat pengembangan karakter mahasiswa.
JK ingin masjid dijadikan sebagai pengembangan karakter mahasiswa, salah satunya dalam hal kedisiplinan.
“Kalau rajin ke masjid, pasti disiplin waktu dia lebih baik. Kita butuhkan para mahasiswa, bagaimana ilmunya makin baik, tingkat pengetahuannya makin baik,” katanya saat membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) di Jakarta, Sabtu (10/11).
Pada kesempatan ini, ia mendorong masjid terus menjadi tempat pembentukan karakter masyarakat Indonesia yang moderat (wasatiyyah). Masjid kampus hendaknya dapat menangkal penyebaran paham radikal di perguruan tinggi.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Ia juga mengingatkan kepada para pengurus masjid kampus untuk dapat mengelola masjid kampus dengan baik sehingga dapat menjadi teladan bagi masjid-masjid di sekitar kampus.
“Kalau masjid kampus baik, akan jadi contoh untuk masjid yang lain dan sekitarnya. Maka dari itu harapan kita mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik, dan juga bagaimana saling membantu,” ujar Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masnid Indonesia (DMI).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta para pengurus masjid kampus untuk saling berkoordinasi dan berkolaborasi.
Ia berharap masjid dengan pengelolaan yang baik dapat menjadi contoh bagi masjid kampus lainnya.
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Menristekdikti juga berharap kepengurusan masjid kampus berasal dari pihak kampus dan tidak oleh pihak luar kampus, agar tidak disisipi paham-paham radikalisme dan intoleransi.
“Keberadaan Asosiasi Masjid Kampus ini sangat penting bagi penguatan pengelolaan masjid di perguruan tinggi. Dengan adanya asosiasi ini masjid-masjid kampus dapat bersinergi. Masjid kampus juga dapat melakukan inovasi seperti membuat sistem informasi jadwal pengajian, siapa yang menjadi penceramah,” ucap Nasir.
Menurutnya, dalam Rakernas Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) yang mengusung Tema Penguatan Fungsi Masjid Kampus dalam “Pembangunan Karakter Mahasiswa” ini, tidak ada regulasi khusus soal kepengurusan masjid kampus. Ia menyerahkan soal regulasi tersebut kepada asosiasi masjid kampus dan pimpinan perguruan tinggi masing-masing. (R/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air