Jodi Iswanto: Petani Kecil Belum Nikmati Hasil Komoditas Kopi Indonesia

Bogor, MINA – Direktur Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa (KMM-), Jodi Iswanto mengatakan, para petani kecil di Indonesia belum menikmati hasil komoditas kopi meskipun negara ini menjadi produsen terbesar keempat dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia..

Padahal, kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat pedesaan, tapi mereka belum menikmatinya,”  kata Jodi dalam “Madaya Coffee” & Rumah Budaya Djampang, Ahad (10/11), Zona Madina, Bogor.

Acara launching diresmikan oleh Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Iman Rulyawan bertepatan dengan Hari Pahlawan. Selain Iman, acara tersebut juga dihadiri Parni Hadi (Inisiator, Pendiri & Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika) dan Sonhaji (Direktur Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa),

Jodi menjelaskan, dengan semangat di Hari Pahlawan, DD terus mengembangkan sektor riil di bidang pertanian, peternakan dan unit usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM).

“Pada sektor ini masyarakat ekonomi menengah ke bawah banyak terlibat,” imbuhnya.

DD mengawali program pemberdayaan kepada petani kopi kecil agar mampu mencapai keuntungan usaha tani secara maksimal melalui Program Community Farming (CF) sejak 2015. Program CF menggandeng komunitas petani kopi kecil di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

“Jumlah pemetik manfaat sebanyak 243 kepala keluarga dan 3 komunitas petani kopi,” tambahnya.

“Tujuan utama Program CF adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani tentang budidaya kopi hingga pasca panen serta ketrampilan manajemen usaha, meliputi pembentukan manajemen dari hulu, penyediaan sarana produksi, pengolahan biji kopi menjadi produk beras maupun bubuk kopi hingga pemasaran,” ujar Jodi. (L/Gun/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)