Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joe Biden: AS Ingin Tingkatkan Hubungan Bilateral Dengan Turki

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 26 Agustus 2016 - 08:31 WIB

Jumat, 26 Agustus 2016 - 08:31 WIB

419 Views

Ankara, 23 Dzulqa’dah 1437/26 Agustus 2016 (MINA) –Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam kunjungan ke Ankara pada Rabu-Kamis (24-25/8) menyatakan keinginan pemerintahnya untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral dengan Turki.

Seperti dilaporkan The Wall Street Journal, Joe Biden yang merupakan pejabat senior pertama Gedung Putih bertemu dengan pimpinan Turki sejak upaya kudeta, meminta maaf kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk tidak mengunjungi negara itu secepatnya setelah kudeta gagal.

“Saya berharap saya bisa berada di sini sebelumnya,” kata Biden dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Turki Binali Yildirim, Rabu (24/8) kemarin.

Pertemuan itu merupakan upaya AS untuk meningkatkan hubungan bilateral pada saat Erdogan telah semakin didekati kekuatan regional, terutama Rusia dan Iran, yang juga terlibat dalam konflik Suriah.

Baca Juga: Dilarang Laporkan Korban, Media Ungkap Jumlah Korban Israel

Wapres AS juga menyatakan simpati atas permintaan Turki untuk mengekstradisi polisi Turki Fetullah Gulen, yang tinggal di Pennsylvania, AS, yang diduga mengatur kudeta.

Dia mengatakan bahwa pemerintahan Obama memiliki beberapa pengacara yang bekerja lebih atas permintaan Turki.

“Kami akan terus mematuhi sistem kami; dan jika ada cukup data atau bukti untuk memenuhi kriteria, semua percaya ada,” lanjutnya.

Ketegangan antara AS dan Turki meningkat sehubungan upaya Erdogan membersihkan ribuan personal militer dan adanya kecurigaan pemerintah terhadap Gulen.

Baca Juga: Serangan Israel di Iran Tewaskan 585 Orang, Kebanyakan Warga Sipil

Fatullah Gulen hingga kini memiliki jutaan pengikut yang memiliki dukungan untuknya. Gulen juga telah membantah bagian dalam kekerasan, dan mengatakan tuduhan terhadap dirinya bermotif politik.

Hubungan Sekutu

Biden menunjukkan perhitungan dalam Gedung Putih bahwa mempertahankan hubungan dengan sekutu strategis dan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah lebih penting untuk kepentingan AS.

Dia mengatakan AS tidak memiliki “kepentingan apapun” dalam menyembunyikan Gulen. jika ia memang berada di balik kudeta. Namun pemerintahnya juga tidak bisa bertindak di atas hukum untuk mengekstradisi seseorang secara sepihak.

Baca Juga: Iran Tangkap 28 Orang Terduga Agen Israel

Erdogan sebelumnya menganggap Gedung Putih terlihat tidak cukup sensitif.

Biden dalam pernyataannya juga memuji aliansi strategis puluhan tahun kedua negara, dan menyebutnya sebagai, “memiliki dukungan tak tergoyahkan.”

Dalam kunjungannya ke gedung parlemen Turki yang sempat diserang kelompok kudeta, Biden pun menyatakan simpatinya.

“Ini sangat buruk. Dapatkah Anda bayangkan jika ini terjadi di rumah? Dapatkah Anda membayangkan apa yang publik Amerika akan katakan?” tanyanya.

Baca Juga: Diserang Iran Dua Hari, Israel Terima 9.000 Klaim dan Kerugian Senilai Rp5,4 Triliun

“Amerika Serikat tidak memiliki pengetahuan sebelumnya dari apa yang menimpa pada tanggal 15 Juli,” lanjut Biden.

Sebelunnya, pejabat Gedung Putih telah secara terbuka menyatakan keprihatinannya tentang meningkatnya penargetan penangkapan oleh Turki terhadap orangt-orang yang terkait kudeta.

Biden pada Januari sebelum kudeta saat berusaha berkunjung ke Istanbul mengkritik tajam tindakan keras Erdogan kepada wartawan.

Joe Biden menambahkan, ia secara pribadi mendesak para pejabat Turki untuk mematuhi prinsip-prinsip demokrasi negara itu.

Baca Juga: 45 Wanita dan Anak Iran Tewas, Israel Serang Rumah Sakit

“Mari kita memberikan ini beberapa waktu,” ujarnya. (T/P4/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bunker Perlindungan di Israel Retak Terkena Rudal dari Iran

Rekomendasi untuk Anda