Dar Es Salaam, MINA – Presiden RI Joko Widodo mengajak Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara.
Menurut Jokowi, Afrika dan Indonesia memiliki hubungan kuat yang telah terbangun sejak lama.
“Kita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat. Sejak KAA (Konferensi Asia Afrika) di Bandung tahun 1955 serta Gerakan Non-Blok tahun 1961,” kata Jokowi kepada Presiden Samia dalam pertemuannya di Dar Es Salaam State House, Selasa (22/8).
“Spirit ‘Bandung’ harus terus dipertebal solidaritas dan kolaborasi antarnegara the global south harus terus diperkokoh,” lanjutnya.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Selain itu Presiden Jokowi menyebut, negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Oleh karenanya, ia menilai bahwa sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar oleh seluruh dunia.
“Global South berisikan 85 persen populasi dunia, sehingga seharusnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara the global south termasuk hak lakukan lompatan pembangunan,” ucap Jokowi.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ini merupakan kunjungan pertama Presiden Indonesia ke Tanzania dalam 30 tahun terakhir setelah Presiden Soeharto pada 1991.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Duta Besar RI untuk Republik Persatuan Tanzania Tri Yogo Jatmiko. (R/RE1/P1)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Mi’raj News Agency (MINA)