Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/12).
Kepala Negara mengatakan Gerakan Akselerasi Generasi Digital ini sangat dibutuhkan dalam mempercepat ekosistem masyarakat digital.
“Percepatan dalam rangka membangun sebuah ekosistem masyarakat digital ini akan segera bisa kita capai,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Selain itu, percepatan pembangunan pemerintahan digital atau digital governance, Jokowi memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membangun infrastruktur digital secepatnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Kejar. Karena ini kejar-kejaran. Begitu kita tidak bisa melangkah, mengejar itu, ya sudah, kita akan semakin jauh. Kesempatan dan peluang atau opportunity itu ada. Ekonomi digital kita akan tumbuh kalau infrastruktur kita siap, talenta digital kita ada, pemerintahan digital kita siap, regulasi-regulasi digital siap, sehingga terbangun sebuah ekosistem masyarakat digital di negara kita,” tuturnya.
Akselerasi ekosistem masyarakat digital di dalam negeri diharapkan dapat tercipta dalam waktu yang relatif lebih cepat.
“Saya sampaikan, waktu kita tidak banyak untuk mengejar itu. Waktunya hanya dua tahun. Yang paling sulit, memang menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar, mendatangkan mentor-mentor yang punya kualifikasi yang baik,” ujarnya.
Presiden Jokowi pun mengapresiasi program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang diterbitkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Untuk mendukung gerakan ini, Kemendikbudristek sedang menyiapkan generasi talenta digital melalui tiga program melalui Kampus Merdeka, antara lain 1). Program magang mahasiswa di perusahaan-perusahaan selama satu semester, 2). Program menghadirkan praktisi atau pakar teknologi dari perusahaan untuk mengajar di dalam kampus, dan 3). Program pembekalan kepada para mahasiswa yang memiliki ide-ide untuk menjadi wirausaha dengan dimentori oleh praktisi-praktisi dari dunia industri.
Mendikbudristek mengatakan program Kampus Merdeka disiapkan untuk melakukan lompatan yang lebih jauh sehingga ekosistem masyarakat digital ini dapat segera terealisasi.
“Tanpa ada talenta digital, kita tidak bisa berkembang. Kita dukung dan kita siapkan talenta-talenta digital yang akan menjadi generasi baru, pemimpin-pemimpin teknologi. Harapannya bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” ujar Menteri Nadiem. (R/R5/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)