Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo menegaskan, langkah prioritas yang akan dilakukan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB adalah ingin memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dunia dengan memperkuat budaya penyelesaian konflik secara damai.
Secara khusus, Presiden berpesan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L.P. Marsudi untuk memberikan prioritas kepada isu Palestina. “Isu Palestina akan menjadi prioritas bagi Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB,” tegasnya di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).
Ia juga meminta kepada Menlu Retno dalam 6 bulan ke depan agar mempersiapkan secara baik untuk Indonesia duduk dalam Dewan Keamanan PBB, yang akan dimulai 1 Januari 2019 yang akan datang. Demikian keterangan tertulis Sekretariat Kabinet RI yang dikutip MINA.
“Kepercayaan dunia ini adalah tanggung jawab yang harus kita tunaikan dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Jokowi mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) pada sidang yang digelar Majelis Umum PBB, di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/8) malam WIB, merupakan sebuah hasil kerja keras dalam jangka panjang dari diplomat-diplomat Indonesia.
Menurut Jokowi beberapa hal yang menyumbang kemenangan Indonesia antara lain:
Pertama, kondisi dalam negeri Indonesia yang demokratis, stabil, dan damai. “Kondisi dalam negeri Indonesia ini memiliki kontribusi yang besar dalam kemenangan ini,” ujarnya.
Kedua, rekam jejak dan kontribusi diplomasi Indonesia dalam turut menjaga perdamaian dunia.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Ketiga, independensi politik dan netralitas politik luar negeri Indonesia.
Keempat, peran Indonesia dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada, termasuk di negara-negara yang sedang dilanda konflik.(R/R04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal