Jokowi Resmi Tutup KTT Luar Biasa Ke-5 OKI 2016

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers setelah ditutupnya KTT Luar Biasa ke-5 OKI di di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3). KTT Luar Biasa ke-5 OKI membahas mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. ( foto: OIC-ES2016/Subekti.)
Presiden saat memberikan keterangan pers setelah ditutupnya Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3). KTT Luar Biasa ke-5 OKI khusus membahas mengenai Palestina dan Al-Quds.(Foto: OIC-ES2016/Subekti)

Jakarta, 27 Jumadil Awal 1437/7 Maret 2016 (MINA) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi telah menutup Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (KTT LB OKI) yang berlangsung selama dua hari ini.

“Dengan ini, KTT Luar Biasa OKI Ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif resmi saya nyatakan ditutup,” kata Presiden Joko Widodo saat pentutupan di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (7/3) sore.

KTT LB OKI tersebut menghasilkan resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI dan Deklarasi Jakarta yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds.

Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa ke-5 OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, 6-7 Maret. Pertemuan internasional ini dihadiri oleh 605 delegasi dari 57 negara dan dua dari organisasi internasional. Sekitar 600 wartawan meliput ajang akbar ini.

Sementara dari pertemuan bilateral antara Indonesia dan beberapa negara anggota OKI, menghasilkan sejumlah point-point penting kerjasama, di antaranya Indonesia dan Mesir yang akan bekerjasama dalam bidang pendidikan dengan Mesir menambah kuota pelajar Indonesia.

Sementara itu, pertemuan bilateral lainnya antara Indonesia dengan Libya telah sepakat dalam sektor energi dan pembangunan. Libya sendiri mengaku ingin belajar demokrasi dari Indonesia.

Sedangkan Indonesia dengan Tunisia bekerjasama dalam bidang migas, serta Indonesia menginginkan perusahaan-perusahaan Tunisia berinvestasi di Indonesia. Dan juga hasil pertemuan bilateral dari sejumlah negara lainnya juga menghasilkan kerjasama yang akan meningkatkan perekonomian negara.

KTT LB OKI ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi berbagai konflik di Timur Tengah yang membuat perhatian kepada Palestina dan Al-Quds makin menurun, sementara proses negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel tidak menunjukkan kemajuan berarti.

Otoritas dan pemukim ilegal Israel terus menggunakan kekerasan yang melampaui batas terhadap warga sipil Palestina dan membatasi akses mereka ke Masjid Al-Aqsha.

Konferensi ini digelar sebagai sikap negara-negara OKI terhadap perkembangan tersebut. Dengan tema “United for a Just Solution”, KTT LB OKI 2016 mencoba mendorong pesan persatuan baik bagi rakyat Palestina maupun bagi negara-negara OKI, serta meningkatkan perjuangan Palestina melalui PBB dan badan-badan multi nasional lainnya. (L/M09/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.