Jakarta, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerjasama Parlemen Asia-Afrika untuk kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari cita-cita dalam mewujudkan kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas negara-negara Asia-Afrika.
“Parlemen sebagai representasi dari rakyat sangat penting perannya untuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina,” kata Jokowi saat membuka Konferensi Parlemen Asia-Afrika pada Kamis (23/4) pagi di ruang rapat paripurna I, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pidatonya menyatakan, Konferensi Parlemen Asia-Afrika mendukung penuh tercapainya kemerdekaan bagi rakyat Palestina, karena sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945.
“Pada event ini, penting bagi kita membahas masalah Palestina. Kita tahu, hingga kini Palestina masih memperjuangkan cita-cita untuk merdeka. Masalah Palestina adalah amanat pembukaan UUD 1945 yang boleh jadi menjadi satu-satunya masalah klasik terkait hak menentukan nasib sendiri yang belum terselesaikan hingga kini,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pernyataannya.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Sebagai bentuk dukungan itu, dia menegaskan, maka dilakukan peningkatan kerja sama parlemen negara-negara Asia-Afrika guna memperkuat dukungan untuk mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran, dan kemerdekaan bagi warga Palestina.
“Kemitraan strategis baru diharapkan menciptakan kekuatan baru termasuk untuk kemerdekaan Palestina, sebagai balas budi kita,” katanya
“Kerja sama negara-negara Asia-Afrika harus diperkuat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Setya menyatakan, Konferensi Parlemen Asia-Afrika sangat penting untuk memperkuat diplomasi pemerintahan negara-negara Asia-Afrika. “Parlemen ingin melihat perdamaian, kemakmuran, dan kemerdekaan di Asia-Afrika dengan sistem dunia yang adil,” ujarnya. (L/P011/P010/R05)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
M’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat