Tel Aviv, MINA – Juru Bicara Militer penjajah Zionis Israel Avichay Adraee mengatakan pasukanya akan tetap berada di Lebanon Selatan setelah 18 Februari karena periode penerapan kesepakatan gencatan senjata telah diperpanjang.
“Pengumuman mendesak kepada rakyat Lebanon, khususnya Lebanon Selatan! Periode penerapan kesepakatan telah diperpanjang dan IDF masih dikerahkan di lapangan, sehingga bergerak ke selatan dilarang,” tulisnya, seraya menambahkan bahwa “Siapa pun yang bergerak ke selatan membahayakan diri mereka sendiri,” ujarnya lewat di X, Rabu (12/2).
Israel seharusnya menarik diri dari Lebanon selatan pada 26 Januari, namun ini diperpanjang hingga 18 Februari dengan persetujuan dari mediator, Amerika, MEMO melaporkannya.
Lebanon menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dan mengajukan pengaduan terhadap negara pendudukan itu ke Dewan Keamanan PBB. Media Lebanon telah melaporkan lebih dari 830 pelanggaran Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku pada akhir November.
Baca Juga: Delegasi Senior Hamas Tiba di Kairo Bahas Perjanjian Gencatan Senjata
Perjanjian awal mengharuskan militer Lebanon dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB saat Israel menarik diri, sementara Hezbollah mundur ke utara Sungai Litani.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang di Gaza: Rakyat Kami tak Akan Meninggalkan Rumah Mereka