Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah Tentara Zionis Bunuh Diri Meningkat, Krisis Mental Meluas

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 33 menit yang lalu

33 menit yang lalu

8 Views

Ilustrasi: proses pemakaman tentara Israel yang tewas dalam perang di Jalur Gaza, Palestina. (Gambar: X / @stairwayto3dom)

Al-Quds, MINA – Krisis mental yang parah di kalangan militer Zionis Israel semakin mengemuka di tengah perang genosida yang tak kunjung usai di Jalur Gaza.

Mengutip Pusat Informasi Palestina, laporan media Zionis menyebutkan, gelombang kasus bunuh diri di antara tentara penjajah menunjukkan peningkatan tajam, mencerminkan tekanan psikologis mendalam yang melanda para prajurit.

Situs berita berbahasa Ibrani, Hadashot Le Tznzura, pada Senin (14/7) melaporkan seorang tentara ditemukan tewas akibat bunuh diri di dalam kamp militer di wilayah Palestina utara yang diduduki. Meski tidak dijelaskan motifnya, peristiwa ini menambah daftar panjang kasus serupa dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam sepekan terakhir saja, sedikitnya empat tentara Zionis bunuh diri. Salah satunya adalah seorang tentara cadangan berusia 30 tahun yang ditemukan meninggal di dalam mobilnya di pemukiman ilegal Tapuah, tenggara Nablus. Sehari sebelumnya, seorang prajurit lainnya ditemukan tewas di lingkungan Har Homa, Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Tiga Tentara Israel Tewas di Jabalia

Kasus paling menyita perhatian dilaporkan oleh Haaretz, ketika seorang prajurit Brigade Golani mengakhiri hidupnya di pangkalan militer Sde Teiman.

Prajurit tersebut baru saja ditarik dari Jalur Gaza untuk mengikuti pelatihan, namun diketahui mengalami gangguan mental berat setelah kehilangan rekannya dalam ledakan kendaraan lapis baja di Gaza.

Statistik Bunuh Diri Meningkat Tajam, Militer Bungkam

Menurut Haaretz, sedikitnya tujuh tentara Zionis Israel bunuh diri antara Oktober hingga Desember 2023.

Baca Juga: Warga Israel Dukung Gencatan Senjata, Netanyahu Geram

Angka tersebut melonjak menjadi 21 kasus sepanjang 2024, dan 14 kasus tambahan dalam paruh pertama tahun 2025. Di luar itu, terdapat 11 pemukim ilegal yang juga mengakhiri hidup karena trauma pasca tugas militer.

Namun, militer Zionis memilih bungkam. Mereka menolak memublikasikan data resmi secara terbuka dan bahkan menunda pengumuman statistik hingga akhir tahun.

Lebih jauh, data tersebut tidak mencakup tentara yang bunuh diri setelah masa dinas mereka selesai, meski banyak di antaranya mengalami gejala trauma berat.

Ribuan Tentara Cari Bantuan Psikologis

Baca Juga: Netanyahu Yakinkan Koalisi: Serangan ke Gaza Tetap Berlanjut Meski Ada Kesepakatan

Pada awal tahun ini, Haaretz juga melaporkan sekitar 3.000 tentara aktif dan cadangan telah menghubungi layanan dukungan psikologis militer. Bahkan, 90 prajurit telah diberhentikan dari tugas karena mengalami gangguan psikologis yang parah.

Sebuah kajian dari Divisi Sumber Daya Manusia dan Unit Kesehatan Mental militer Zionis menyebut bahwa krisis ini dipicu oleh tekanan keamanan, sosial, dan trauma akibat perang brutal yang berlangsung terus-menerus.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Tahan 360 Tenaga Kesehatan Gaza Sejak 7 Oktober

Rekomendasi untuk Anda