UMAT ISLAM, MODAL BESAR UNTUK MEMBERI KONTRIBUSI PERADABAN

KUII
, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan sambutan pada acara Silaturahim/Ta’aruf peserta VI di Yogyakarta (Foto: Zaenal/MINA)

Yogyakarta, 18 Rabi’ul Akhir 1436/8 Pebruari 2015 (MINA) – Menteri Agama  (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, jumlah umat di Indonesia yang sangat besar dan terbesar di dunia merupakan modal pokok untuk memberikan kontribusi yang positif bagi dunia.

“Umat Islam di Indonesia terbesar di dunia, selayaknya dapat memberikan kontribusi positif yang besar pula bagi peradaban dunia,” kata Menag saat menyampaikan sambutan pada acara Silaturahim/Ta’aruf peserta Umat Islam Indonesia (KUII) VI yang digelar di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Ahad (8/2) malam.

Menurut Menag, umat Islam di Indonesia dapat menjadi teladan bagi seluruh bangsa di dunia. Diharapkan melalui KUII yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat dilaksanakan untuk mewujudkan umat Islam yang mampu meberikan kontribusi.

“Sangat diharapkan Kongres ini dapat merumuskan langkah-langkah yang aplikatif dan bermanfaat bagi dunia,” kata Menag.

Menag juga menyayangkan saat ini muncul banyak kelompok di kalangan umat Islam yang kemudian dengan sangat mudah saling mengkafirkan hanya karena perbedaan kelompok dan pemahaman. Hal ini sangat disayangkan, karena agama lain justru sedang berupaya merekrut banyak umat untuk masuk agamanya, sementara umat Islam justru saling mengeluarkannya dengan mengkafirkan sesama orang Islam.

“Ini merupakan persoalan batasan keimanan, karenanya sangat diharapkan pula dari Kongres ini dapat merumuskan batasan-batasan dimana orang dapat dikatakan beriman atau sebaliknya,” terang Menag.

Kongres VI yang mengusung tema “Penguatan peran politik, ekonomi dan sosial budaya umat Islam untuk Indonesia yang berkeadilan dan berperadaban”.

Sementara, Wakil Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin mengatakan, tantangan dalam politik Islam dan ekonomi umat memiliki dampak serius dalam masalah identitas peradaban dan sosial budaya umat Islam Indonesia.

Kongres ini akan melakukan introspeksi dan evaluasi ke dalam umat Islam Indonesia. Dalam kongres itu lebih menekankan pada bagaimana peran umat Islam dalam tiga gatra (ekonomi, politik dan budaya).

“Umat sudah saatnya berpikir tetapi bagaimana umat Islam turut serta mengisi negara ini dengan lebih berperan aktif,” katanya.

Dikatakan, Kongres bertujuan mempertemukan ulama, zuama dan cendekiawan Islam se-Indoneisa. Selanjutnya dari pertemuan melalui Kongres itu dapat menghasilkan keputusan bermanfaat yang bisa dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Lebih dari 700 peserta dari seluruh Indonesia hadir pada acara itu. Menghadiri malam Silaturahim/Ta’aruf, wakil ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umumu MUI, Din Syamsudin dan beberapa utusan yang mewakili beberapa unsur umat Islam. Juga utusan dari beberapa negara tetangga, antara lain: Singapura, Thailand, Vietnam dan lainnya.

KUII secara resmi akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (9/2) dan akan berlangsung hingga Rabu (11/2) yang direncanakan ditutup oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). (L/R11/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0