Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jurnalis Indonesia Saksikan Dakwah Islam di Penjara AS

Rudi Hendrik - Kamis, 21 Juli 2016 - 22:12 WIB

Kamis, 21 Juli 2016 - 22:12 WIB

528 Views

Jakarta, 16 Syawwal 1437/21 Juli 2016 (MINA) – Ada hal menarik dan penting yang dilihat dua jurnalis Indonesia dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) akhir Maret lalu. Salah satunya peluang islam/">dakwah Islam di negeri Paman Sam yang terbilang menarik untuk dilihat.

Fachrozi dan Kemal Ramdan adalah dua jurnalis dari salah satu stasiun televisi Net TV yang mendapat kesempatan untuk mempelajari komunitas Muslim di AS yang datang dari latar belakang yang berbeda.

kunjungan mereka difasilitasi pemerintah AS melalui program rutin tahunan yang diberikan kepada jurnalis untuk melihat kehidupan Muslim sebagai minoritas di sana.

Selama tiga pekan, kedua jurnalis TV tersebut mengunjungi dua kota besar di AS, Los Angeles dan Michigan. Keduanya dipertemukan dengan berbagai komunitas Muslim yang ada di sana, termasuk mendapat kesempatan untuk melakukan peliputan di dalam penjara.

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Kanada Tandatangi Petisi Cabut Kewarganegaraan Elon Musk

“Melihat dari Muhammad Khan (salah satu relawan pembimbing dalam penjara) saya rasa dakwah ini cukup efektif, karena dari pembicaraan satu ke yang lainnya di dalam penjara mereka jadi tahu tentang Islam dan menjadi mualaf,” ujar Fakhrozi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Penjara di AS memiliki program semisal bimbingan rohani semua agama untuk para napi, termasuk para tahanan Muslim yang berjumlah kurang lebih 20-an. Setiap Jumat setelah melaksanakan shalat Jumat, relawan pembimbing melakukan diskusi dan pembelajaran mengenai Islam, salah satunya diskusi tentang Islam sampai belajar membaca huruf Al-Quran.

“Dari penghujung 2015 sampai 2016 setidaknya ada enam orang yang menjadi Mualaf setelah mempelajari Islam di dalam penjara yang saya kunjungi,” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai pengaruh calon presiden Donald Trump yang kontroversial karena dikenal mendiskriminasikan Islam dalam pidato-pidatonya, pria yang disapa Ozi itu mengungkapkan tidak ada pengaruh besar Trump terhadap kehidupan Muslim di sana.

Baca Juga: Pemerintah Chile Berlakukan Darurat Jam Malam Akibat Pemadaman Listrik

“Meskipun banyak yang setuju dengan program Trump, tapi saya lihat banyak yang menjadikan Trump sebagai bercandaan,” tambahnya.(L/R04/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Trump Pecat 2.000 Karyawan USAID

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kata Mereka
Kolom
Kolom
Kolom
Indonesia
MINA Sport
Haji 1445 H
Menteri Agama (Menag RI) Nasaruddin Umar (foto: Kemenag RI)
Indonesia