
Anak-anak Suriah di kamp pengungsian Turki. (Foto: dok. World Bulletin)
New York, MINA – Pemerintah dan lembaga bantuan tidak dapat menjelaskan hilangnya jutaan dolar dana bantuan untuk sekolah bagi anak-anak pengungsi Suriah di Lebanon, Yordania, dan Turki.
Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York pada Kamis (14/9) melaporkan, bantuan terlambat atau hilang telah menambah masalah. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Badan bantuan pemerintah Amerika Serikat USAID, misalnya, melaporkan telah memberikan bantuan sekolah sebesar US$ 248 juta ke Yordania tahun lalu, tapi Pemerintah Yordania hanya melaporkan menerima US$ 13 juta.
Sementera database USAID hanya melacak pencairan sebesar US$ 82 juta tahun itu.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Petugas komunikasi untuk badan pengungsi PBB UNHCR Lisa Abou Khaled mengatakan, lembaga bantuan di Lebanon mencoba untuk mengisi defisit anggaran US$ 25 juta untuk membuat siswa kembali bersekolah tahun ini.
HRW juga mengatakan, negara-negara donor telah berjanji akan memberikan US$ 250 juta untuk sekolah di Lebanon pada tahun 2016.
Lebih dari 500.000 pengungsi Suriah di negara-negara ketiga tidak bersekolah tahun lalu, sebagian karena terjadinya kesenjangan dana yang parah.
Setidaknya ada 1,6 juta pengungsi anak-anak Suriah di wilayah tersebut. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Mi’raj News Agency (MINA)