Mekkah, MINA – Kiswah, kain penutup Ka’bah yang berwarna hitam berhias kaligrafi bergaya Ath-Thuluth terbuat dari kain sulam sutra murni dengan ornamen berbahan benang perak berlapis emas, diganti pada Rabu malam (29/7), menandai tanggal 9 Dzulhijjah, hari Wuquf Arafah.
Penggantian kiswah Ka’bah dikerjakan oleh petugas Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci yang dikepalai Syaikh As-Sudais sesuai dengan tradisi tahunan, Saudi Press Agency melaporkan.
Hujan deras sempat mengiringi prosesi penggantian kiswah. Hujan itu juga melanda tempat suci Mina dan Arafah.
Ahmed bin Mohammed Al-Mansouri, Wakil Kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci dan Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz untuk Ka’bah, mengatakan bahwa Ka’bah suci dipakaikan dengan Kiswah baru, terdiri dari empat sisi dan tirai untuk pintu.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Prosesnya dimulai dari sisi Hateem di seberang dinding barat laut Ka’bah. Al-Mizab, pancuran air hujan yang terbuat dari emas, memerlukan pembukaan khusus di bagian atas,” jelas Al-Mansouri.
Ia menambahkan, kain Ka’bah terbuat dari 670 kg bahan berkualitas tinggi, 120 kg benang emas, dan 100 kg benang perak.
“Sebanyak 200 pengrajin Saudi terlibat dalam memproduksi tirai hitam,” pungkas Al-Mansouri.
Semua prosesi pengangkutan dan penggantian kiswah dilakukan dengan menerapkan prosedur kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Setiap memasuki tanggal 9 Dzulhijjah pada musim haji atau dikenal oleh umat Islam sebagai Hari Arafah, yaitu hari ketika seluruh jamaah haji wajib menuju ke Bukit Arafah untuk melakukan wukuf, kain kiswah atau kain penutup Ka’bah diganti dengan yang baru. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan