Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KADIN: FOKUS AABS 2015 KERJASAMA PERDAGANGAN DAN UKM

Rana Setiawan - Kamis, 2 April 2015 - 16:04 WIB

Kamis, 2 April 2015 - 16:04 WIB

542 Views

Y.(Foto: Chamid/MINA)
Y.(Foto: Chamid/MINA)

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Koordinator Asosiasi Noke Kiroyan.(Foto: Chamid/MINA)

Jakarta, 13 Jumadil Akhir 1436/2 April 2015 (MINA) – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Koordinator Asosiasi, Noke Kiroyan mengatakan, Asian African Business Summit (AABS) 2015 akan membahas empat poin utama, yaitu infrastruktur, perdagangan, pertanian, dan kemaritiman.

AABS 2015 yang tergabung dalam Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) juga akan memetakan dan membuat rencana konkret kerja sama antara dua kawasan (Asia-Afrika), khususnya kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan UKM.

AABS kali ini diharapkan menghasilkan suatu platform bersama di kalangan Asia Afrika mengenai UKM, guna meningkatkan peluang bisnis dua kawasan,” kata Noke saat jumpa pers di Gedung Kemlu Jakarta, Kamis (2/4).

Kadin Indonesia juga sedang membuat draf deklarasi kerjasama ekonomi berdasarkan forum diskusi dengan negara-negara Asia Afrika sebagai hasil AABS nanti.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Noke menyatakan, Kadin Indonesia akan menginisiasi pembentukan Asia Africa Business Council (AABC) atau Dewan Bisnis Asia Afrika sebagai lembaga monitoring dan mendorong pelaksanaan keputusan AABS.

Dia mengatakan, AABS pertama kali digelar pada Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika 2005 lalu dan menghasilkan deklarasi bisnis antara negara-negara Asia Afrika.

Namun, hingga saat ini, apa yang telah dideklarasikan, belum berjalan secara optimal. Untuk itu, Kadin Indonesia akan menggagas dibentuknya sebuah forum komunikasi ekonomi antarnegara peserta AABS.

AABC akan menggelar pertemuan satu tahun sekali untuk menindaklanjuti secara konkret hasil AABS nanti.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Volume bisnis indonesia dengan Afrika keseluruhan 11 miliar dolar per tahun merupakan pecapaian sangat rendah. Namun, Afrika sebagai pasar altenatif bagi Asia merupakan peluang untuk meningkatkan volume bisnis kedua kawasan.

Noke mengatakan, rencananya AABS 2015 akan dihadiri sekitar 400 pelaku dan stakeholder bisnis dari dalam maupun luar negeri.

“Diharapkan 400 peserta hadir, masing-masing 200 dari dalam negeri, sementara 200 lainnya perwakilan dari negara-negara Asia Afrika. Beberapa Kepala Negara atau Kepala Pemerintah juga akan menjadi keynote speaker,”

Untuk peserta Indonesia, Kadin telah mengundang semua perwakilan bisnis dari asosiasi lingkungan Kadin, terdiri dari sekitar 300 asosiasi. Kadin juga sudah meminta kehadiran perwakilan Kadin di setiap provinsi.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Sementara peserta dari luar negeri, Kadin mengharapkan kehadiran pelaku bisnis dari perwakilan Kadin atau lembaga setara Kadin Asia Afrika.

Presiden RI Joko Widodo direncanakan membuka AABS pada 21 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC).

Sedangkan beberapa kepala negara atau kepala pemerintahan di Asia dan Afrika yang memiliki dunia usaha yang maju akan bertindak sebagai keynote speaker.

Hingga Kamis (2/4), Presiden Afrika Selatan dan Presiden Etiopia telah mengonfirmasi kehadiran mereka sebagai keynote speaker.(L/P010/R05/R11)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Palestina
MINA Millenia
MINA Health
Indonesia