Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KADO HUT RI KE-70; DIGIDU KEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN BASIS MOBILE

Rana Setiawan - Selasa, 18 Agustus 2015 - 08:36 WIB

Selasa, 18 Agustus 2015 - 08:36 WIB

669 Views

DIGIDU dalam desktop dan gadget.(Foto: suara Pelajar)
<a href=

DIGIDU dalam desktop dan gadget.(Foto: suara Pelajar)" width="300" height="212" /> Tampilan Media Pembelajaran DIGIDU dalam desktop dan gadget.(Foto: suara Pelajar)

Serpong, 3 Dzulqa’dah 1436/18 Agustus 2015 (MINA) – Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-70, Tim Digital Education (DIGIDU) tengah mengembangkan aplikasi media pembelajaran berbasis mobile (Android dan iOs) agar segmen pengguna semakin luas.

Founder DIGIDU juga CEO IT Creative, Muhammad Fahrizal, mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang unggul dalam segala bidang, termasuk salah satunya bidang pendidikan teknologi.

“Kini, Indonesia telah memiliki media pembelajaran digital dengan nama DIGIDU (Digital Education), aplikasi digital berbentuk buku yang dikemas dengan tampilan desain,” kata Fahrizal sebagaimana ketengan pers Suara Pelajar yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (18/8).

Fahri mengatakan, tujuan diciptakannya DIGIDU itu untuk meningkatkan minat baca pelajar, karena itu dia menyatakan aplikasi pembelajaran digital itu digratiskan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza

DIGIDU merupakan media pembelajaran yang dikonsep dengan tampilan multimedia dalam aplikasi buku digital. Materi di dalamnya merupakan materi umum yang bisa digunakan semua kalangan.

DIGIDU menggunakan tiga cara menguasai keterampilan belajar, yaitu Visual, Auditorial, Kinestetik. Visual berarti informasi yang disampaikan dengan alat peragaan, tulisan, gambar, diagram, dan menyaksikan video.

Fahrizal yang pernah memenangkan Technopreneur Camp IV tahun 2012 dari BPPT dan Kemenristek RI itu menjelaskan, kelebihan DIGIDU menggunakan kombinasi visual, auditorial dan kinestetik akan memberikan pembaca kemampuan menguasai materi belajar secara efektif dan efisien. Hal ini tentunya akan meningkatkan prestasi belajar.

Auditorial berupa informasi didapatkan dengan cara mendengar, seperti pemaparan, dengar pendapat, permainan, dan kinestetik yaitu informasi yang didapatkan dari aktivitas fisik dan keterlibatan langsung.

Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi

Untuk mewujudkan upaya mengembangkan aplikasi media pembelajaran berbasis mobile (Android dan iOs), Tim DIGIDU melakukan penggalangan dana untuk pembuatan aplikasi berbasis mobile tersebut dengan mengikuti program Crowdfunding.

“Info lengkapnya silahkan buka di https://kitabisa.com/digidu. Setiap donasi yang diberikan dari para donatur, maka akan mendapatkan reward berupa materi DIGIDU dengan pilihan paket yang sudah disediakan,” ujar Fahrizal, juga seorang mahasiswa UNPAD jurusan Bisnis Internasional.

Kelebihan DIGIDU juga, lanjut Fahrizal, media ini dibuat dengan soft skill, jadi tidak perlu bahan baku seperti buku cetak yang harus menebang pohon dan menggunakan mesin percetakan yang tentunya sangat mahal. DIGIDU tidak akan menjadi limbah sebagaimana buku cetak.

Dan ini sangat mendukung pada penciptaan lingkungan yang asri. Bahan baku DIGIDU itu sendiri ialah manusia (keterampilan) dan komputer.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Selain itu, DIGIDU dapat didwonload secara gratis di laman digidu.net dan bisa disebarluaskan (copy paste).

Pembelajaran Berbasis Digital

Sejak tahun 2011, Fahrizal mengembangkan DIGIDU, “dahulu namanya IT Reader, karena banyak masukan dari masyarakat bahwa nama tersebut kurang familiar, akhirnya saya ganti dengan DIGIDU mudah terdengar dan cepat diingat,” kenang Fahri pemuda asli Tasikmalaya itu.

Dilatarbelakangi dari budaya membaca yang sangat rendah di Indonesia di mana menurut Hasil survey PISA (Programme for International Student Assesment) menyebutkan bahwa minat baca siswa Indonesia berada pada urutan ke-57 dari 65 negara, hasil Survey UNESCO menyebutkan indeks minat baca masyarakat Indonesia 0.01 artinya dari 1.000 orang hanya satu yang membaca.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi seperti gadget lebih menarik dibanding membaca. Berdasar hasil tersebut mendorong para pemuda berlatar belakang beragam dari UI, ITB dan Unikom untuk menciptakan inovasi digital yang diberinama DIGIDU.

Menciptakan Buku Bacaan Digital Multimedia yang diharapkan bisa menarik serta meningkatkan minat baca siswa yang menyukai banyak hal secara visual dan interaktif.

Semenjak 17 Agustus 2014 DIGIDU telah mulai action dengan mulai membuat aplikasi digital dan dibagikan secara gratis.

“Setiap bulan kami menghasilkan dua materi pelajaran yang awalnya hanya disegmenkan untuk SMP yang mengacu pada kurikulum 2013 dan ada beberapa materi umum seperti Amazing Indonesia yang dibuat untuk meningkatkan rasa cinta terhadap Indonesia dengan banyak menampilkan tempat-tempat pariwisata,” tambah Fahrizal.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Semenjak itu, jumlah user sudah mencapai 1.500 dan lebih dari 100.000 download yang kebanyakan adalah guru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Prestasi Nasional pun beberapa kali diraih, dari mulai Technopreneur Camp IV dari BPPT, Kementerian Ekonomi, dan Produk Inovasi Nasional dari Kementerian Koprasi dan UMKM, dan merupakan Finalis Nasional Wirausaha Sosial Mandiri 2014.

Kini DIGIDU didukung oleh Balai Inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam mengembangkan produknya.(T/R05/P2)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda