Januari
2 Januari. China menutup tiga masjid di kota Weishan, provinsi Yunnan, milik Muslim Hui, karena dituding menyelenggarakan “pendidikan agama yang ilegal.”
4 Januari. India mendeportasi sekelompok pengungsi Muslim Arakan yang dituduh memasuki negara itu secara ilegal.
5 Januari. Cina menguji coba senjata nonnuklirnya yang paling kuat, dinamai “Mother of All Bombs” oleh media resmi Cina yang merujuk pada senjata yang digunakan Amerika Serikat di Afghanistan. Cina juga mengesahkan undang-undang baru yang dinamai “Sinicization” untuk lima tahun ke depan, langkah terbaru Beijing itu untuk menulis ulang bagaimana agama Islam dipraktikkan.
12 Januari. Komandan tertinggi Al-Badr, Zeenat-ul-Islam bersama rekannya Shakeel Ahmad Dar gugur dalam bakutembak di distrik Kalgam, Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India.
Baca Juga: Kematian Meningkat di Bangladesh Akibat Demam Berdarah
13 Januari. Komandan tertinggi Al-Badr, Zeenat-ul-Islam, dishalati di distrik Sophian oleh ribuan pelayat, hingga beberapa putaran.
13 Januari. Gelombang baru pengungsi Rohingya mengalir ke Bangladesh setelah India kembali mendeportasi pengungsi Rohingya.
17 Januari. Malaysia menegaskan tidak akan pernah menjadi tuan rumah untuk kejuaraan olahraga, konferensi dan lain-lain yang melibatkan orang Israel, sebagai pernyataan sikap tegas negara itu mendukung Palestina.
31 Januari. Sultan Pahang, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, dilantik sebagai Raja Malaysia yang baru dalam upacara di Istana Negara, Kuala Lumpur.
Baca Juga: Tiongkok Protes Serangan Israel ke Lebanon
Februari
5 Februari. Perundingan Taliban dengan elit politik Afghanistan berlangsung di Moskow, Rusia, tanpa dihadiri wakil dari Pemerintah Afghanistan.
8 Februari. Pemerintah Cina memaksa umat Islam di wilayah Xinjiang untuk makan daging babi dan minum alkohol selama liburan Tahun Baru Imlek di negara itu.
Baca Juga: Revolusi Bangladesh Munculkan Harapan Baru bagi Pengungsi Rohingya
10 Februari. Turki menuntut Cina untuk menutup kamp-kamp penahanan setelah mencuat laporan tentang kematian seorang musikus terkenal dari etnis minoritas Muslim Uighur di dalam tahanan.
14 Februari. Militan di Kashmir menyerang konvoi militer India di distrik Pulwama yang menewaskan 40 tentara.
21 Februari. Sebanyak 70 orang meninggal dalam kebakaran dasyat yang menghanguskan gedung-gedung apartemen di daerah Chawkbazar di Old Dhaka, ibu kota Bangladesh.
23 Februari. New York Times memberitakan, Pemerintah China mengumpulkan sampel darah dan DNA melalui pemeriksaan gratis, untuk melacak keberadaan Muslim Uyghur dalam upaya membuat mereka tunduk kepada Partai Komunis yang berkuasa.
Baca Juga: Sebanyak 38 Orang Tewas Imbas Banjir dan Tanah Longsor di Nepal
27 Februari. Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Hanoi, Vietnam, untuk perundingan putaran kedua, setelah hampir delapan bulan sejak terlaksananya KTT Singapura yang bersejarah.
28 Februari. Rakyat Kashmir mogok massal, memprotes penangkapan massal para pemimpin dan aktivis Muslim oleh Badan Investigasi Nasional (NIA) India. Pemerintah pusat India resmi melarang organisasi sosial keagamaan Kashmir Jamaat-e-Islami (JeI).
Maret
11 Maret, Utusan HAM PBB memperingatkan, Bangladesh berisiko menciptakan “krisis baru” bagi para pengungsi Rohingya, jika rencana pemindahan 23.000 pengungsi ke sebuah pulau tak berpenghuni terus dilanjutkan.
19 Maret. Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev (78) tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya setelah 29 tahun menjabat.
Baca Juga: Sri Lanka Gelar Pemilu Pertama Sejak Krisis Ekonomi
24 Maret. Konferensi internasional “ASEAN Plus NGOs Conference in Defence of Baitul Maqdis and Masjid Al-Aqsa” di Malaysia menghasilkan sebelas poin deklarasi mengenai sikap para delegasi mengenai Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha.
29 Maret. Daerah otonom yang baru dibentuk untuk Muslim di Filipina Selatan memilih pengacara Ali Pangalian Balindong, mantan anggota Kongres untuk provinsi Lanao del Sur, Mindanao, sebagai ketua parlemen pertamanya.
April
3 April. Brunei memberlakukan undang-undang pidana baru yang ketat, yang mengancam dengan hukuman mati dan rajam untuk pelaku perzinaan dan homoseksual, serta amputasi untuk pencurian, meskipun menuai kecaman luas.
Baca Juga: Jepang Hadapi Krisis Populasi, Jumlah Lansia Capai Rekor Tertinggi
17 April. Filipina secara resmi keluar dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), meskipun pengadilan itu berjanji akan melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pembunuhan ilegal dalam perang narkoba yang dilakukan Pemerintah Manila.
21 April. Bom bunuh diri targetkan tiga gereja pada Hari Raya Paskah Sri Lanka 2019 di ibu kota Kolombo dan kota lain, membunuh 253 dan lebih 500 luka.
29 April. Pemerintah Sri Lanka mengeluarkan peraturan melarang wanita mengenakan niqab yang juga dikenal sebagai burqa di bawah undang-undang darurat yang diberlakukan setelah serangan teroris mematikan di Minggu Paskah yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Baca Juga: Junta Myanmar dan Pemberontak Bertempur, Warga Sipil Jadi Korban
Mei
10 Mei. Kelompok bersenjata ISIS mengumumkan mendirikan cabang di Kashmir, India.
13 Mei. Pemerintah Sri Lanka mengumumkan pemberlakukan “jam malam” secara nasional, setelah kerusuhan anti-Muslim menyebar ke sejumlah wilayah.
22 Mei. Para pemimpin Afghanistan hadiri “Proses Lahore” di Pakistan sebagai upaya dialog damai, tetapi tidak ada wakil Taliban yang hadir.
Baca Juga: Sekitar 20.000 Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh dalam Tiga Bulan Terakhir
30 Mei. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membahas ide mata uang bersama untuk Asia Timur yang dipatok dengan patokan emas. Menurutnya, perdagangan mata uang yang ada di kawasan ini manipulatif.
Juni
9 Juni. Protes dilakukan oleh Civil Human Rights Front (CHRF) yang diikuti oleh kurang lebih 1,03 juta orang, menuntut pencabutan RUU (Amendemen) Peraturan Pelanggar Hukum Buronan dan Bantuan Hukum Bersama dalam Urusan Pidana 2019 yang diajukan oleh Pemerintah Hong Kong.
Baca Juga: Mahkamah Agung India Tolak Permohonan Hentikan Ekspor Senjata ke Israel
15 Juni. Kepala Eksekutif Carrie Lam, pemimpin Hong Kong yang sedang ditentang, menunda tanpa batas waktu RUU ekstradisi kontroversial yang akan memungkinkan pelaku kriminal diekstradisi dan diadili di China.
25 Juni. Pemerintah Myanmar berjanji segera menyelesaikan masalah etnis Rohingya dan memberi akses kepada parlemen dunia untuk melihat dari dekat kondisi masyarakat Rohingya yang tinggal di Rakhine State, Myanmar.
Juli
Baca Juga: Bangladesh Beri Penghormatan Terakhir kepada Korban Kerusuhan Juli Lalu
10 Juli. Pejabat HAM PBB mendesak Pemerintah Myanmar untuk mengambil “tindakan segera” terhadap kewarganegaraan Rohingya.
14 Juli. Seanyak 22 negara menandatangani surat kepada Presiden UNHCR agar mendesak pemerintah China menahan diri dari penahanan sewenang-wenang terhadap muslim Uighur dan minoritas lain. Negara-negara itu antara lain Australia, Selandia Baru, Kanada, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Swedia, Latvia, Lituania, Estonia, Denmark, Norwegia, Irlandia Utara, Belanda, Islandia, Luksemburg, Spanyol, Austria, Irlandia, Belgia dan Swiss.
28 Juli. India kirim 10.000 tentara tambahan ke Kashmir, menjelang pencabutan otonomi khusus Jammu dan Kashmir.
30 Juli. Parlemen India menyetujui RUU untuk mengakhiri praktik “talaq tiga” instan atau perceraian di kalangan Muslim, dengan persetujuan 99-84 suara, membuat pelaku talak tiga dapat dihukum hingga tiga tahun penjara.
Agustus
5 Agustus. Pemerintah India melalui keputusan presiden membatalkan status khusus Kashmir yang dikelola India. Presiden India menandatangani dekrit yang menghapus Pasal 370 dari konstitusi.
14 Agustus. Banjir di India menewaskan 270 orang dan membuat mengungsi 1 juta warga serta merendam ribuan rumah di enam negara bagian.
16 Agustus. Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan khusus membahas tindakan India yang pada 5 Agustus mencabut status khusus kawasan Jammu dan Kashmir. Sengketa Sidang khusus tersebut diminta oleh China atas nama Pakistan yang mengirim surat kepada pimpinan Dewan.
18 Agustus. Setidaknya 63 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan yang menargetkan pesta pernikahan di ibu kota Afghanistan, Kabul. Dinilai serangan paling mematikan di Afghanistan tahun ini.
20 Agustus. Yayasan Al-Quds Malaysia meluncurkan situs website pengetahuan terkait Al-Aqsa, www.aqsapedia.net, sebuah situs untuk menambah wawasan dan update informasi tentang Masjid Al-Aqsa.
31 Agustus. Hampir dua juta orang di Negara Bagian Assam, India, ditetapkan sebagai warga bermasalah karena tidak diakui sebagai warga negara India, setelah pemerintah negara bagian menerbitkan daftar kewarganegaraan yang bertujuan menyingkirkan “penyusup asing”. Sebanyak 31,1 juta orang dimasukkan dalam Daftar Warga Nasional (NRC), tetapi 1,9 juta orang dianggap tidak memenuhi syarat. Sebagian besar dari mereka yang dikecualikan adalah warga Muslim.
September
8 September. Taliban mengutuk keputusan Presiden AS Donald Trump karena menunda dialog yang sedang berlangsung dengan mereka untuk mengakhiri perang 18 tahun di Afghanistan.
13 September. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kepada rakyatnya agar menembak tetapi tidak membunuh pejabat publik yang korupsi atau meminta uang sebagai imbalan atas layanan mereka.
Oktober
4 Oktober. Topan Hagibis, topan terkuat yang pernah melanda Jepang. Hingga 14 Oktober korban tewas 37 tewas dan 20 hilang.
November
7 November. Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, Kamboja) menyerukan kepada pemimpin negara-negara ASEAN untuk bertindak mengatasi permasalahan Khasmir.
9 November. Mahkamah Agung (MA) India memberikan kepemilikan situs keagamaan yang disengketakan tempat Masjid Babri berdiri sebelum dihancurkan di kota utara Ayodhya kepada umat Hindu untuk pembangunan sebuah kuil.
22 November. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan pembentukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Terbatas yang terdiri dari lima negara, yaitu Malaysia, Qatar, Indonesia, Turki dan Pakistan.
Desember
10 Desember. Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar hadir di Pengadilan Internasional (ICJ) di Den Haag setelah Gambia menyeretnya.
14 Desember. Pesepak bola Jerman Mesut Özil mengecam negara-negara Muslim karena tidak berbicara serius soal nasib minoritas Muslim Uighur yang tertindas di Cina.
14 Desember. Undang-undang baru India yang kontroversial dan menyudutkan kelompok Muslim, resmi berlaku setelah ditandatangani oleh Presiden Ram Nath Kovind.
17 Desember. The New York Times memberitakan, dokumen pemerintah China setebal 403 halaman tentang penyiksaan terhadap etnis Uighur bocor. Dalam dokumen disebutkan bahwa Pemimpin China Xi Jinping memerintahkan para pejabat untuk “tidak menunjukkan belas kasihan” dalam penahanan massal terhadap Uighur dan etnis minoritas lainnya.
19 Desember. Para pemimpin dan pejabat dari negara-negara Muslim berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia, membahas krisis yang dihadapi oleh dunia Islam dan juga mencari solusinya.
26 Desember. Komisi Independen Hak Asasi Manusia Independen (IPHRC) dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam kekerasan dan hilangnya nyawa akibat protes damai terhadap Undang-Undang Amandemen kewarganegaraan yang diskriminatif dari Pemerintah India. (A/Nsd/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)