JANUARI
27 Januari 2013, Presiden Mesir, Muhamad Mursi mengumumkan keadaan darurat di beberapa kota seperti Port Said, Suez, dan Ismailia menyusul terjadinya bentrokan di negara itu. Ini menjadi awal polemik politik Mesir menjelang kudeta atas Mursi.
28 Januari 2013, Pengacara Perempuan di Turki memenangkan hak mereka untuk mengenakan jilbab. Keputusan ini merupakan penantian lama bagi para pengacara muslimah yang ingin mengenakan jilbab selama persidangan.
FEBRUARI
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah
6 Februari 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Mesir untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi OKI. Meskipun keadaan ekonomi dan politik Mesir masih labil, namun negara piramida itu tetap pada pendiriannya menyelenggarkan Konferensi. Tema yang diusung dalam konferensi itu “The Muslim World: New Challenges and Expanding Opportunities”.
6-7 Februari 2013, KTT OKI di Kairo, Mesir, lebih menekankan isu Palestina dan situasi konflik negara Muslim. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.
MARET
4 Maret 2013, Seorang anggota Knesset (parlemen) Israel, yang juga merupakan ketua partai Manhigut Yehudit , Moshe Feiglin, menginjakan kakinya ke Masjid Al-Aqsa yang kemudian dikecam beberapa pemimpin Islam yang mengklaim hal itu sebagai penghinaan terhadap umat Islam.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
APRIL
15 April 2013, Sebuah pesawat tempur AS membom sebuah pesta pernikahan warga Afghanistan di provinsi Uruzgan, menewaskan lebih 30 warga dan beberapa lainnya.
29 April 2013, Mesir telah menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir yang ditandatangani di Jenewa sebagai bentuk protes atas kegagalan perjanjian internasional melaksanakan sebuah resolusi Timur Tengah bebas dari senjata nuklir.
MEI
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
22 Mei 2013, Mesir di bawah pemerintahan presiden Muhamad Mursi bekerja sama dengan pihak militer menyelamatkan tujuh sandera di semenanjung Sinai dengan lancar. Kerjasama ini dinilai positif kalangan dunia karena membuktikan pihak pemerintah memiliki hubungan yang baik dengan militer.
18 Mei 2013, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhamad bertemu dengan presiden (terguling) Muhamad Mursi di Kairo untuk membahas masa depan presiden Mesir yang kini digulingkan oleh militernya itu. Mahathir merupakan orang yang optimis dengan masa depan Mesir di bawah pemerintahan Mursi.
26 Mei 2013, Presiden Israel, Shimon Peres, melakukan perjalanan ke Yordania untuk ‘berpartisipasi’ dalam Forum Ekonomi Dunia yang diselenggarakan di daerah Laut Mati di Yordania.
29 Mei 2013, Menteri HAM Yaman Houriah Mashhour mengajukan banding ke Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Arab Teluk untuk bantuan pendanaan pusat rehabilitasi sebesar $ 20.000.000 bagi mantan tahanan Guantanamo.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
JUNI
7 juni 2013, Pengurus Pusat Global March to Jerusalem (GMJ) di Yordania serta para aktivis peduli Palestina sedunia menggelar aksi damai menuntut pembebasan Yerusalem, Palestina dari penjajahan Zionis Israel. Pawai yang dilaksanakan setelah shalat Jum’at ini menandai peringatan ke-46 pendudukan bagian timur kota suci Yerusalem, yang meliputi kawasan Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya.
JULI
3 Juli 2013, Militer Mesir yang dipimpin Menteri Pertahanan Abdul Fattah Al-Sisi menggulingkan presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis, Muhamad Mursi, disusul dengan protes ribuan massa yang hingga akhir Desember 2013 melakukan protes mereka menentang kudeta di negara piramid itu. Seminggu setelah kudeta, pemerintah sementara Mesir dibentuk di atas dukungan militer Mesir.
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
AGUSTUS
14 Agustus 2013, Hari yang dianggap sebagai ‘pembantaian’ ribuan massa anti-kudeta Mesir saat mereka diserbu pihak keamanan ketika melakukan pawai protes di Rab’ah Adawiyah dan Nahda Square di Kairo. Dilaporkan sekitar 2600 warga meninggal dunia dalam serangan itu, termasuk laporan kematian bersejarah puteri 17 tahunnya petinggi Ikhwanul Muslimin yang bernama Asmaa al-Beltagy ketika dirinya ditembak di kepala dan dada oleh sniper Mesir di medan demonstrasi.
17 Agustus 2013, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan ‘meluncurkan’ simbol empat jari sebagai simbol untuk mengenang salah satu pusat massa demonstran anti kudeta dan Pro Mursi di Bundaran Rabi’ah Al-Adawiyah yang telah dibumi hanguskan oleh pihak keamanan militer Mesir. Simbol tersebut hingga saat ini digunakan aktivis anti kudeta di berbagai jejaring social maupun alat-alat lainnya.
OKTOBER
Baca Juga: Israel Gempur Suriah di Tengah Upaya Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru
18 Oktober 2013, Arab Saudi menolak posisi Anggota tidak tetap DK PBB yang memungkinkan Saudi memiliki suara kuat dalam hal-hal yang berhubungan dengan keputusan keamanan internasional. Penolakan ini didasarkan pada alasan bahwa PBB selama ini belum mampu memberikan andil yang besar bagi perdamaian dunia termasuk negara konflik seperti di Suriah, Palestina, Irak, dan lain sebagainya.
NOVEMBER
17 November 2013, Gelombang curah hujan yang sangat jarang terjadi melanda beberapa daerah Teluk tengah dan timur Arab Saudi.
DESEMBER
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
15 Desember 2013, Yayasan Hak Asasi Manusia, Kebebasan dan Bantuan Kemanuisaan IHH (Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi) berpusat di Turki, tengah menyiapkan kembali aksi menembus Jalur Gaza bersama Mavi Marmara Jilid II. Tahun 2010, IHH memelopori para aktivis kemanusiaan dunia menembus Jalur Gaza melalui jalur laut dengan menumpang kapal Mavi Marmara. Sembilan aktivis berkewarganegaraan Turki gugur ditembak pasukan Israel, puluhan lainnya terluka parah dan ringan. Terdapat pula dua aktivis Indonesia tertembak pada tragedi tersebut.
25 Desember 2013, Pemerintah sementara Mesir melalui wakil perdana menteri, Hossam Eissa, mengumumkan bahwa Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir sebagai “organisasi teroris” di Mesir. Pernyataan ini mengundang kecaman dan keprihatinan dari berbagai organisasi internasional di Timur Tengah, termasuk Palestina, Al-Jazair dan juga negara barat seperti Amerika Serikat.
30 Desember 2013, Mantan Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Iyad Madani terpilih sebagai sekretaris jenderal baru Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggantikan Eklemeddin Ihsanoglu. (T/P03/P01/E1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah