Odeisseh, MINA – Para pejuang Hezbollah di Lebanon berhasil menyergap puluhan tentara penjajah Israel di perbatasan Odeisseh. Dengan penuh kesabaran, mereka memancing tentara masuk ke dalam jebakan lalu menyergapnya hingga tak berdaya, tewas bergelimpangan.
Sumber-sumber pejuang Hezbollah seperti diberitakan Al-Mayadeen, pada Rabu (2/10) pagi, menyebutkan kronologi jebakan yang mereka siapkan untuk menyergap para tentara elite Israel yang masuk ke perbatasan Lebanon.
Para pejuang Hezbollah telah memantau pasukan pengintai Israel sejak Selasa (1/10) dini hari. Ketika tentara Israel bergerak melalui daerah yang tidak terbuka di Odeisseh. Pergerakan tentara Israel, sejak awal sudah diketahui para pejuang Hezbollah. Namun, mereka menahan diri tidak menyerang hingga tentara Israel benar-benar masuk ke dalam jebakan yang telah mereka siapkan.
Para pejuang Hezbollah mempersiapkan penyergapan lanjutan di wilayah al-Mahafer, Odeisseh. Mereka memilih lokasi strategis di dalam sebuah rumah di daerah itu sebagai lokasi pilihan mereka untuk melakukan aksi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada Rabu subuh, lebih dari 30 tentara dan perwira elite Israel mulai bergerak secara diam-diam ke zona penyergapan. Pasukan Israel, yang tidak menyadari adanya jebakan, bergerak lebih dekat ke posisi para pejuang Hezbollah. Begitu tentara Israel di zona penyergapan, yang berada di dekat perbatasan Lebanon-Israel, para pejuang Hezbollah langsung beraksi, memulai penyergapan dengan pekikan kalimat, “Siap melayanimu, Nasrallah!”
Penyergapan dimulai dengan tembakan senjata berat dan RPG ke puluhan tentara Israel yang sudah terkepung. Baku tembak yang tidak diperkirakan tersebut membuat tentara Israel kewalahan dan korban berjatuhan.
Menurut sumber-sumber di lapangan, para pejuang Hezbollah berjanji kepada syuhada terbesar mereka, Sekretaris Jenderal Hezbollah, Sayyed Hassan Nasrallah, dan rakyat Lebanon, bahwa mereka akan tetap bertahan dalam misi mereka. Mereka menegaskan kembali dedikasi mereka untuk mempertahankan wilayah Lebanon sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh para pemimpin mereka yang telah syahid, termasuk pemimpin para syuhada di jalan menuju al-Quds, Sayyed Nasrallah.
Penyergapan pada hari Rabu itu hanyalah sebagian kecil dari apa yang menanti penjajah Israel jika mereka berani maju ke Lebanon Selatan. Mereka memperingatkan militer Israel bahwa konfrontasi yang lebih intens tidak dapat dihindari dan bahwa setiap jengkal wilayah Lebanon Selatan akan dipertahankan dengan gigih.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Siang, malam, dan medan perang akan datang untuk menunjukkan kepada musuh siapa kita,” demikian pernyataan Hezbollah, seraya bersumpah bahwa mereka akan terus menebarkan rasa takut ke dalam hati musuh selama mereka mengancam kedaulatan Lebanon.
Israel mengakui adanya kerugian
Pasukan pendudukan Israel mengakui kematian delapan tentara pendudukan selama konfrontasi dengan pejuang Perlawanan Islam di perbatasan Lebanon selatan, termasuk dua kapten.
Menurut Channel 12 Israel, para tentara yang tewas itu jatuh di dua lokasi terpisah setelah diserang para pejuang Hezbollah dari jarak dekat. Selain itu, lima tentara lainnya dari Unit Komando Egoz, termasuk seorang perwira, terluka.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Pascaserangan jebakan itu, helikopter-helikopter Israel terlihat hilir mudik mengamankan lokasi, sementara ambulans terlihat siaga mengevakuasi korban-korban tentara Israel. Di beberapa video yang beredar terlihat tentara Israel sibuk mengevakuasi puluhan tentara yang terluka dan segera dibawa ke rumah sakit-rumah sakit terdekat di utara Israel.
Media Israel melaporkan dua tentara Israel tewas dan 18 lainnya terluka dalam bentrokan dengan para pejuang Hezbollah. Ini merupakan bentrokan pertama sejak Israel mengumumkan serangan darat pada pekan lalu.
Rekaman yang beredar di dunia maya menunjukkan helikopter-helikopter evakuasi Israel di dekat perbatasan utara dengan Lebanon, menyusul laporan dari media Israel bahwa Rumah Sakit Rambam di Haifa dan Rumah Sakit Ziv di Safed telah menyatakan peristiwa korban jiwa yang masif di wilayah tersebut.
Israel mengakui bahwa invasi darat terhadap Hezbollah di Lebanon selatan merupakan tantangan yang sangat berbeda dengan menghadapi Hamas di Gaza. []
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Mi’raj News Agency (MINA)