Jakarta, 15 Rajab 1438/12 April 2017 (MINA) – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menilai video kampanye Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang beredar belakangan ini merupakan cerminan dari tindakan pro SARA dan anti bhinneka.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman dalam keterangan tertulis diterima Miraj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (12/4).
“Dari video tersebut terlihat hanya kelompoknya saja yang menjadi tolak ukur negara yang beragam. Menolak kehadiran agama dan suku lain yang sudah menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Nur Rakhman menyikapi hal tersebut
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Berlindung dengan topeng minoritas yang selalu dia sampaikan di mana-mana, video kampanye Ahok ini menegaskan sikapnya terhadap suku dan agama di luar kelompoknya,” tambah Nur Rakhman.
Nur Rakhman juga menilai tindakan tersebut merupakan sebuah stereotype keji yang dengan sengaja dilabelkan kepada orang di luar kelompoknya.
Sementara itu, Sekretaris Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Mira Fajri berpendapat tindakan Ahok sarat unsur provokatif. Sosok pribumi diceritakan anarkis sedangkan keturunan Cina diceritakan sangat baik.
“Sungguh sangat mengherankan, mengkampanyekan kebhinakaan tapi dengan menyebarkan islamophobia, kebhinekaan mana yang dimaksud?” ujar Mira.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Kendati demikian KAMMI menegaskan, tidak akan terprovokasi dengan sentimen yang menjual SARA itu, karena KAMMI cinta Indonesia.
KAMMI juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah terprovokasi dengan tindakan yang menimbulkan pergesekan SARA dan anti kebhinnekaan. Karena pada dasarnya Indonesia adalah negara yang heterogen. (L/R03/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas