Gaza, MINA – Kampanye Boikot di Palestina Ahad (14/3) menyerukan kepada dunia untuk menolak normalisasi dengan Israel yang mengorbankan hak-hak Palestina.
Hal itu disampaikan Salim Hararah, anggota Kampanye Boikot (organisasi non pemerintah yang menggelar boikot Israel) dalam konferensi pers yang digelar bersamaan dengan Pekan Anti Penjajah dan Rasisme (Apartheid).
Pekan Perlawanan Terhadap Penjajahan dan Apartheid Israel (IAW) merupakan rangkaian aksi dunia internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap sistem penjajahan dan rasisme Israel yang diterapkan kepada rakyat Palestina.
Aksi Pekan Anti Penjajahan ini dimulai Ahad hingga 21 Maret nanti.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Hararah mengatakan, pekan ini bertujuan untuk melakukan edukasi isu Palestina dan membongkar kedok sistem pennjajahan Israel dan pembangunan permukimannya di Palestina serta segala pelanggaran-pelanggarannya yang terus berkelanjutan.
Selain itu juga menambah dukungan terhadap gerakan kampanye terhadap Israel untuk mendukung hak-hak Palestina. “Akan bergabung dalam dalam aksi ini 200 kota di seluruh dunia”. Lanjutnya.
Ia menyampaikan, apresiasi terhadap dukungan bangsa-bangsa dunia yang menolak normalisasi dengan Israel dan meminta kepada mereka untuk menguatkan sikap ini dan menekan pemerintah yang sudah melakukan hubungan denan Israel melalui gerbang normalisasi.
Di tahun 2020, empat negara Arab; Emirat, Bahrian, Sudah dan Maroko sudah memulai hubungan normalisasi dengan Israel bergabung bersama Yordania dan Mesir yang sudah meneken perdamaian dengan Israel sejak tahun 1994 dan 1979. (R/R4/P1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya