Kampus Muhammadiyah Perlu Kembangkan Riset Ekonomi Bagi Masyarakat

Yogyakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengapresiasi peningkatan hasil penelitian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).

Terbukti PTMA mampu memasukkan tiga universitasnya ke dalam Klaster Mandiri dan 17 universitasnya dalam Klaster Utama pada Klasterisasi Perguruan Tinggi Bidang Penelitian Periode 2016-2018.

Menristek/Kepala BRIN berharap penelitian dari PTMA sekaligus menjadi pengabdian pada masyarakat, yaitu dengan mengembangkan ekonomi dari masyarakat di sekitar kampusnya.

Hal tersebut disampaikan saat Bambang memberi arahan pada Silaturahim Nasional Konsorsium Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (LPPM PTMA) di Yogyakarta, Selasa (7/1).

“Muhammadiyah saya tahu organisasi yang inklusif, harus punya manfaat kepada masyarakat sekitar, kepada masyarakat Indonesia, kepada ummat sehingga kita bicara bagaimana peran untuk memenuhi ekspektasi dari masyarakat,” ujarnya.

Dalam silaturahim perdana LPPM dari perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seluruh Indonesia ini, Menteri Bambang mengungkapkan pencapaian tiga Universitas yang masuk dalam Klaster Mandiri, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta (ranking 27), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (ranking 34), dan Universitas Muhammadiyah Malang (ranking 39).

Menristek mengatakan, pencapaian ini salah satunya karena didukung oleh LPPM yang mampu mendorong penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) inovasi pada perguruan tinggi.

“Saya harap LPPM ini tidak berhenti hanya menjadikan ranking Muhammadiyah naik, tapi bagaimana LPPM ini bisa membawa Universitas Muhammadiyah menjadi agen perkembangan ekonomi,” kata Bambang.

Agar PTMA dapat meningkat ranking penelitiannya sekaligus bermanfaat bagi masyarakat, LPPM PTMA perlu terlebih dulu mencari jenis kegiatan ekonomi di sekitar kampus yang masih dapat dikembangkan lebih baik.

“Tinggal lihat daerah sekelilingnya apa isinya, apa kegiatannya. Apakah peternakan, pangan, perkebunan, industri kecil, atau yang lainnya. Nah, di situlah pengabdian masyarakat menjadi penting, jadi menggunakan penelitian untuk bisa melakukan fungsi pengabdian masyarakat dengan tepat,”pungkas Menristek/Kepala BRIN.

Dalam kesempatan ini turut hadir Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Tunggul Priyono, Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Agung Danarto, Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pengurus Pusat Muhammadiyah (Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah) Harun Joko Prayitno, Ketua Konsorsium LPPM PTMA Agus Ulin Nuha, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budianto, serta perwakilan LPPM dari PTMA seluruh Indonesia. (R/R11/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.