Otawwa, MINA – Sebuah LSM Kanada untuk perdamaian Timur Tengah, Canadians for Justice and Peace in the Middle East (CJPME) meminta pemerintahnya untuk membatalkan kontrak pembelian drone dari otoritas Israel.
Hal itu disampaikan CJPME dalam di akun resminya media sosial Facebook, Jumat (29/1). Kanada menandatangani kontrak senilai 36,16 juta dolar AS untuk membeli drone yang diproduksi oleh Elbit Systems, perusahaan senjata terbesar kedua di otoritas Israel.
CJPME menyatakan, drone yang masuk dalam kontrak itu adalah “Hermes 900″ dan “Civil Version” dari senjata yang digunakan Israel selama melancarkan serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza pada tahun 2014, demikian Palinfo, dikutip MINA, Ahad (31/1).
Organisasi Kanada ini menyatakan drone Israel telah membunuh 164 anak Palestina selama serangan terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Pernyataan itu menegaskan, bahwa “perusahaan Israel terlibat dalam pelanggaran yang dilakukan terhadap warga Palestina, karena memproduksi 85 persen drone militer yang digunakan untuk melacak dan membunuh warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.”
“Perusahaan ini juga memproduksi amunisi fosfor putih, senjata kimia, bom cluster, peluru penembak jitu dan kendaraan militer, yang kesemuanya itu adalah ilegal menurut hukum internasional.” kata CJPME.
CJPME menegaskan, “tidak dapat diterima kalau Kanada membeli drone dari perusahaan senjata Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional, sehingga harus membatalkan kesepakatan kontrak tersebut.” (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan