Quebec, Kanada, 27 Sya’ban 1436/14 Juni 2015 (MINA) – Pemerintah Kanada menekan Kerajaan Arab Saudi untuk membebaskan seorang blogger yang ditahan dan dihukum cambuk atas dakwaan menghina Islam.
Pada Jumat, Pemerintah Kanada menawarkan kepada blogger Raif Badawi sebagai “imigran prioritas” atas dasar kemanusiaan, agar ia bisa berkumpul kembali bersama keluarganya yang sudah tinggal di negara itu.
Provinsi Quebec, Kananda, akan menerima kedatangan Badawi ke negara itu tanpa adanya proses imigrasi sebagaimana lazimnya migran biasa yang disebut “sertifikat imigrasi pilihan”, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ini dikeluarkan dalam keadaan luar biasa untuk orang asing yang membutuhkan perlindungan,” kata Menteri Imigrasi Quebec, Kathleen Weil.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam hal ini, pemerintah provinsi akan membuka pintu ke pemerintah pusat untuk meningkatkan tekanannya terhadap Arab Saudi agar melepaskan Badawi dan memungkinkannya untuk berkumpul dengan isterinya, Ensaf Haidar, dan ketiga anaknya di pengasingan. Keluarga Badawi tinggal di Sherbrooke, Quebec, 150 kilometer (93 mil) timur dari Montreal.
Menteri Keamanan Publik Kanada Steven Blaney mengatakan, ia berharap tawaran untuk membantu Badawi berimigrasi ke Kanada akan memungkinkan kita untuk memecahkan kebuntuan dan memiliki akhir yang bahagia dalam masalah ini.
Kemarahan di seluruh dunia tersulut setelah pengadilan Arab Saudi memutuskan hukuman kepada Badawi 1.000 cambukan dan 10 tahun penjara karena menghina Islam.
Badawi menerima 50 kali cambukan pertama di luar sebuah masjid di Jeddah pada 9 Januari, hukuman cambuk putaran berikutnya ditunda.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Sehari sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mengecam kritik asing atas vonis yang dijatuhkan pengadilan tertinggi kerajaan terhadap blogger tersebut. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan