Berlin, MINA – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada parlemen tidak akan menghadiri pertemuan puncak konferensi perdamaian yang diselenggarakan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di Swiss akhir pekan depan.
Ia menegaskan “tidak akan ada negosiasi perdamaian” yang menurut Zelensky digelar untuk memulai perundingan damai, dan untuk menggalang sebanyak mungkin negara agar berpihak pada pemimpin Ukraina tersebut.
“Kita masih jauh dari tujuan tersebut,” kata Scholz dalam pidatonya yang berfokus pada masalah keamanan, Kamis (6/6). Demikian rt.com melaporkan.
Zelensky mengundang lebih dari 160 delegasi ke konferensi Swiss, tetapi Rusia tidak menerima undangan. Meskipun puluhan pemimpin dan diplomat Barat akan hadir, tetapi Presiden AS Joe Biden akan melewatkan acara tersebut. Gedung Putih mengumumkan pekan ini bahwa Wakil Presiden Kamala Harris akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
China sepenuhnya menolak pertemuan tersebut. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menjelaskan pada Senin (3/6), setiap konferensi perdamaian yang bertujuan mengakhiri konflik Ukraina harus melibatkan partisipasi yang setara dari Moskow dan Kiev, dan mempertimbangkan berbagai rencana perdamaian.
Zelensky telah mengajukan sepuluh poin dalam proposal perdamaiannya yang dia klaim sebagai satu-satunya jalan yang dapat diterima menuju perdamaian dengan Rusia. Namun, Moskow telah menolak dokumen tersebut.
Proposal itu menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari seluruh wilayah yang dianggap Ukraina sebagai wilayahnya, agar Moskow membayar reparasi, dan agar pejabat Rusia menghadapi pengadilan kejahatan perang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu