Berlin, 9 Jumadil Akhir 1437/17 Maret 2016 (MINA) – Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan sinyal, pada hari Rabu (16/3), Uni Eropa tidak akan melakukan kesepakatan dengan Ankara, dalam segala cara untuk memecahkan krisis pengungsi di wilayah itu, karena itu dia mendesak para pemimpin Eropa untuk berpegang teguh pada posisi mereka masing-masing untuk hak-hak warga sipil di Turki.
Meski mengakui pada pembicaraan pekan ini di Brussels yang menawarkan “kesempatan nyata pertama” untuk menyelesaikan krisis pengungsi, ia memperingatkan Turki untuk memenuhi ketentuan Uni Eropa dalam mengamankan tuntutan utamanya.
Pemerintah Turki telah menawarkan untuk mengambil kembali semua pengungsi yang mendarat di Yunani dalam upaya mengurangi upaya penyelundupan manusia dalam penyeberangan kondisi yang berbahaya ke pulau-pulau Yunani dengan perahu Sebagaimana World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Sebagai imbalan, setiap warga Suriah yang dikirim kembali dari Yunani, Uni Eropa akan memukimkan kembali pengungsi Suriah dari kamp-kamp di Turki.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dalam pertukaran, Turki menuntut 6 Euro atau (66 dolar) dalam bantuan, akses bebas visa untuk warga negaranya dalam zona Schengen, bebas paspor Eropa dan tindakan cepat untuk memproses tawaran untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Pada malam pertemuan di Brussels dengan sesama pemimpin negara Eropa untuk membahas proposal, Merkel mengatakan, “KTT Uni Eropa adalah untuk melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan untuk pertama kalinya, atau sebuah solusi berkelanjutan untuk krisis pengungsi”.
Pada saat bersamaan, Merkel menegaskan dia tidak akan menawarkan ke Turki untuk mengamankan kesepakatan.
Pada tuntutan Ankara untuk mempercepat proses keanggotaannya Uni Eropa, dia menambahkan, “Negosiasi dengan Turki pada keanggotaan Uni Eropa tidak dalam agenda sekarang”.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Kondisi untuk memungkinkan Ankara ke dalam UE “tetap tidak berubah dan tidak akan berubah,” tegasnya, menggarisbawahi kekhawatiran atas kebebasan sipil di Turki.
“Tak perlu dikatakan bahwa kita menyuarakan keyakinan kami ke Turki misalnya mengenai perlindungan kebebasan pers atau pengobatan bangsa Kurdi,” kata Merkel.
Demikian juga untuk warga Turki dalam aturan visa juga tetap tidak berubah, kata pemimpin Jerman itu. “Sangat penting bahwa kondisi Turki untuk mendapatkan bebas visa tidak berubah,” tegasnya. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas