Kantor Berita MINA dan UAR Sampaikan Belasungkawa atas Banjir di Pakistan

Kantor Berita MINA bersama Lembaga Kemanusiaan Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) pada hari Kamis (1/9), bertemu dengan Duta Besar Pakistan di Jakarta Muhammad Hassan. (Foto: Abdullah/MINA)

Jakarta, MINA – Kantor Berita MINA bersama Lembaga Kemanusiaan Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) pada Kamis (1/9) bertemu dengan Duta Besar Pakistan Muhammad Hassan di Jakarta, untuk menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir yang melanda negara itu.

“Kami menyampaikan belasungkawa atas musibah banjir yang terjadi di Pakistan dan kami mendoakan agar situasi di sana segera pulih,” kata Ketua UAR Sakuri.

“Kami juga mendoakan semua korban yang meninggal dalam bencana ini menjadi para syuhada, in shaa Allah,” tambahnya.

Dubes Pakistan menyampaikan terima kasih atas kunjungan serta dukungan dari MINA dan UAR untuk rakyat Pakistan yang terdampak banjir.

“Izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Anda semua yang menunjukkan simpati dan solidaritas Anda kepada orang-orang Pakistan, yang tengah terkena dampak banjir dan kami sangat menghargainya,” ujar Hassan.

Baca Juga:  Kukuhkan Pengurus DMI, JK Dorong Program Masjid Hijau

Ia juga menjelaskan situasi terkini di Pakistan, di mana para korban yang saat ini berada di pengungsian membutuhkan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan juga tempat tinggal.

Sekretaris Jendral UAR Muqorrobin Al-Ayubi menyampaikan, pihaknya saat ini sedang melakukan penggalangan dana yang akan disumbangkan kepada para korban banjir Pakistan.

“Saat ini kami sedang melakukan penggalangan dana di beberapa wilayah di Indonesia yang sudah ada cabang UAR. Semoga dalam beberapa hari ini sudah terkumpul dan bisa kita langsung salurkan,” katanya.

Sebelumnya, Pramudya Sulaksono Minister Counsellor for Information, Socio-Cultural Affairs KBRI Islamabad saat dihubungi MINA, Rabu (31/8) mengatakan, koordinasi masih terus dilakukan dan KBRI Islamabad juga saat ini sedang melakukan penggalangan dana untuk korban banjir di Pakistan.

Baca Juga:  Pj Gubernur Banten: Percepatan Pembangunan Berkaitan dengan Akselerasi Penyiaran

Banjir terbesar dalam sejarah Pakistan ini mengakibatkan setidaknya lebih dari 1.100 orang termasuk lebih dari 350 anak-anak telah kehilangan nyawa, 1.600 orang luka-luka, 287.000 rumah hancur, 662.000 rumah rusak, 735.000 ternak telah mati dan 2 juta hektar tanaman terkena dampak, hingga kerusakan parah infrastruktur komunikasi di Pakistan.

Menurut keterangan KBRI Islamabad, situasi banjir paling parah terjadi di provinsi-provinsi seperti Sindh dan Balochistan, hingga daerah pegunungan di Khyber Pakhtunkhwa juga terkena dampak parah. (L/R7/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Rudi Hendrik