Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Aktivis Wanita Dunia Berlayar Menuju Gaza 14 September

Rudi Hendrik - Sabtu, 30 Juli 2016 - 23:16 WIB

Sabtu, 30 Juli 2016 - 23:16 WIB

391 Views

Jakarta, 25 Syawwal 1437/30 Juli 2016 (MINA) – Kapal kemanusiaan Women’s Boat to Gaza (WBG) yang diberi nama Amal Hope akan berlayar menuju Gaza pada 14 September mendatang.

WBG yang merupakan bagian dari proyek armada kemanusiaan Freedom Flotilla terbaru berusaha menembus daerah terblokade Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dari berbagai negara  yang terlibat aktif.

Puluhan aktivis wanita dari berbagai negara dijadwalkan mengikuti WBG tersebut, termasuk aktivis terkemuka penerima Nobel perdamaian dari Irlandia Utara Mairead Maguire, Anggota Parlemen dari Partai Hijau Selandia Baru Marama Davidson, Penulis Skrip Amerika Serikat Naomi Wallace, atlit Norwegia Gerd von der Lippe, dan Cigdem Topçuoglu seorang atlit yang juga istri dari korban penembakan di Mavi Marmara 2010.

Para aktivis wanita akan memulai pelayaran mereka dari Barcelona dan dijadwalkan tiba di Gaza pada 1 Oktober, meskipun tidak menutup kemungkinan Israel akan menggagalkan upaya itu seperti pada dua proyek Freedom Flotilla sebelumnya, Mavi Marmara dan Freedom Flotilla II.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Pada 1998, Barcelona bisa dibilang adalah kembarannya Gaza yang butuh dukungan internasional. Pada 2005, Taman Damai Barcelona di Gaza diresmikan tetapi dihancurkan oleh militer Israel pada 2009. Taman ini dibangun kembali pada 2010. Kapal Amal-Hope akan mengirim pesan harapan bahwa Taman Perdamaian dan seluruh Gaza tidak boleh dibom lagi,” ungkap pernyataan tertulis WBG yang diterima MINA.

Dengan meluncurkan armada wanita, perempuan dari seluruh dunia yang tergabung dalam WBG bertujuan menyoroti kontribusi yang tak terbantahkan dan semangat gigih perempuan Palestina yang juga menjadi sentral dalam perjuangan Palestina di Gaza, Tepi Barat, secara keseluruhan.

Kapal yang akan dinahkodai dan di isi seluruhnya oleh wanita itu bukan hanya bertujuan menantang blokade Israel, tetapi juga menunjukkan solidaritas dan membawa pesan harapan kepada rakyat Palestina.

“Dengan dukungan dari perempuan, laki-laki, organisasi non-pemerintah, kelompok masyarakat sipil dan dari seluruhnya serta perempuan seluruh dunia, kita akan membuat hal ini terjadi,” tambah pernyataan.(L/R04/R05)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda