Malaka, 9 Jumadil Awwal 1438/7 Februari 2017 (MINA) – Kapal kemanusiaan yang membawa relawan Food Flotilla untuk Myanmar (FFfM) pada Selasa (7/2) pukul 11.13 waktu lokal, didekati kapal angkatan laut Myanmar sesaat setelah mereka mulai masuk perairan negara tersebut.
“Pada pukul 11.13 kapten memastikan itu kapal Navy Myanmar. Setelah lihat pakai binacular, kapten pastikan itu kapal Navy Myanmar. Semua penumpang diperintah untuk masuk ke kamar masing-masing,” ungkap wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Nurhadis yang ikut dalam rombongan kemanusiaan itu.
Untuk memastikan pula, Nurhadis turun ke deck bawah kapal yang dipakai sebagai ruang kantin untuk mengambil gambar lebih dekat.
Kapten kemudian memberikan komando kepada seluruh relawan yang berjumlah setidaknya 195 orang untuk kembali ke kabin masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
Nurhadis juga mengungkapkan, kapten meminta seluruh relawan dan awak kru untuk tidak memprovokasi otoritas Myanmar karena tujuan mereka adalah untuk kemanusiaan, bukan yang lainnya.
Sampai saat berita ini diturunkan, redaksi kehilangan kontak dengan Nurhadis.
Food Flotilla for Myanmar merupakan program kemanusiaan bagi Muslim Rohingya yang tertindas digagas oleh MAPIM dan Kelab Putra 1 Malaysia, bekerjasama dengan 31 NGO dari 11 negara terdiri dari aktivis, tenaga kesehatan, jurnalis, keamanan, dan kru kapal.
Berlayar membelah Laut Andaman pulang pergi selama kurang lebih 20 hari membawa 2.300 ton bantuan berupa beras, mie instan, makanan siap saji, perlengkapan mandi, pakaian, juga selimut untuk diberikan kepada puluhan bahkan ratusan ribu pengungsi Rohingya di Sitwee dan Teknaf di perbatasan Bangladesh.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Ikut pada pelayaran ini perwakilan Indonesia dari Lembaga Aqsa Working Group (AWG), Syubban/Pemuda Jamaah Muslimin (Hizbullah), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), juga jurnalis Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA). (L/B01/RE1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)