Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Spanyol Terakhir Tinggalkan Tunisia, Armada Global Sumud Terus Bergerak ke Gaza

Rana Setiawan Editor : Bahron Ans. - 30 detik yang lalu

30 detik yang lalu

0 Views

Global Sumud Flotilla (Anadolu)

Tunis, MINA – Armada Global Sumud Flotilla kembali bertambah kekuatannya. Kapal terakhir asal Spanyol, Sultana, resmi meninggalkan pelabuhan Bizerte, Tunisia utara, pada Senin siang (15/9) menuju Gaza, bergabung dengan konvoi kemanusiaan internasional untuk memecah blokade penjajah Zionis Israel.

Menurut laporan Bizerte FM, kapal Sultana mengangkut aktivis dari Aljazair, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Eropa. Namun, dua hingga tiga kapal Spanyol lain dipastikan tidak dapat berlayar karena kendala teknis.

Sebelumnya, dua kapal Spanyol lain, Family dan Alma, sudah lebih dahulu meninggalkan Bizerte pada Senin pagi. Dari pelabuhan Qomret, armada Maghribi juga melepas kapal keempat mereka, Hind Rajab, dinamai sesuai seorang gadis Palestina berusia enam tahun yang terbunuh. Hind Rajab yang berusia enam tahun terjebak di bawah tembakan di Kota Gaza pada 29 Januari 2024. Kapal berbendera Tunisia itu mengangkut tiga warga Tunisia dan beberapa aktivis internasional, termasuk dari Pakistan.

Hingga Ahad malam, total 16 kapal tercatat telah berangkat dari pelabuhan Qomret, Sidi Bou Saïd, dan Bizerte di Tunisia. Armada global yang ditargetkan mencapai 50 kapal ini mencakup 23 kapal asal negara-negara Maghrib dan puluhan kapal dari Eropa, membawa ratusan relawan, aktivis, hingga politisi dari berbagai negara.

Baca Juga: PM Spanyol Dukung Usulan agar Israel dan Rusia Dikeluarkan dari Kompetisi Olahraga Internasional

Misi flotilla menekankan jalur laut karena jalur darat ke Gaza dikontrol ketat dan ditutup total oleh penjajah Zionis Israel. Namun, sejarah menunjukkan risiko tinggi: sejak 2010, Israel berulang kali mengintersepsi kapal solidaritas menuju Gaza, menyita kapal, mendeportasi aktivis, bahkan menewaskan beberapa di antaranya.

Kini, seluruh mata tertuju pada Laut Mediterania, menantikan apakah Global Sumud Flotilla mampu menembus blokade dan menyampaikan bantuan kemanusiaan langsung ke tangan warga Gaza yang terjebak dalam krisis berkepanjangan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Tekankan Pentingnya Pengakuan Internasional untuk Palestina

Rekomendasi untuk Anda