Kapolri Temui Ketum MUI

Jakarta, MINA – Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menemui Ketua Umum KH. Miftachul Akhyar pada Ahad (31/1) malam di Jakarta Timur.

Sebelum bertemu kyai Miftach, Kapolri sebelumnya menemui Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj di Kantor PBNU, Sekretaris Jenderal Muhammadiyah Abdul Mu’ti di Kantor Muhammadiyah, dan Ketua Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar bin Smith di Kantor Rabithah.

Pertemuan kapolri dengan ketua umum MUI ini terbilang unik. Dibandingkan pertemuan dengan tiga ormas Islam sebelumnya, pertemuan ini berlangsung informal karena tidak dilaksanakan di Kantor MUI Pusat.

Pada pertemuan tersebut kyai Miftach didampingi Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh.

Kyai Miftach mengatakan, pertemuan tersebut terjadi karena Kapolri baru ingin meminta bimbingan dan masukan kepada MUI. Pertemuan baru berlangsung malam hari karena jadwal yang padat antara kedua belah pihak.

“Pada pertemuan tersebut, kami berharap ada komitmen untuk bersinergi dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban di tengah masyarakat,” kata Listyo.

MUI berharap Kapolri dan jajarannya mampu membangun harmoni di tengah masyarakat lewat pendekatan yang humanis (kemanusiaan).

Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh mengatakan, Kapolri perlu menjalankan langkah-langkah preventif dibandingkan langkah represif. Langkah seperti diharapkan bisa menjaga harmoni di tengah masyarakat. Khususnya terhadap gangguan harmoni yang berasal dari dunia maya.

“MUI juga berharap Kapolri dan jajarannya melakukan langkah-langkah preventif terhadap potensi terjadinya disharmoni di tengah masyarakat, terutama provokasi dan tindakan pelanggaran hukum berbasis siber,” ujarnya.

Dikatakannya, MUI menyampaikan kepada Kapolri agar ada sinergi dalam menangani Pandemi Covid-19. Selain itu, MUI juga menyampaikan menjaga komitmen menegakkan keadilan dan kejujuran.

Sementara itu, Kapolri menyampaikan, kedatangannya kali itu untuk bersilaturahmi mengingat Polri tidak dapat bekerja sendii tanpa sinergi pihak lain.

“Polri tentunya tidak dapat bekerja sendiri, perlunya sinergi dan kerjasama antara Polri dengan para Ulama. Sehingga diharapkan dapat membantu dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.

“Selain itu, kami memohon masukan dan arahan dari Pak kiai, terkait bagaimana Polri yang diharapkan masyarakat. Tentunya kami perlu koreksi dan kami tidak dapat menilai di kami sendiri, perlu ada yang mengoreksi dan menilai di antaranya dari para ulama,” imbuhnya. (R/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.