Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kashmir : Penahanan Pemimpin Hurriyat Teror Terorisme Terburuk

Rudi Hendrik - Kamis, 29 Juni 2017 - 19:35 WIB

Kamis, 29 Juni 2017 - 19:35 WIB

166 Views

Ketua Konferensi Hurriyat (G) Syed Ali Geelani. (Foto: AFP)

Ketua Konferensi Hurriyat (G) Syed Ali Geelani. (Foto: AFP)

 

Srinagar, 5 Syawwal 1438/29 Juni 2017 (MINA) – Ketua Konferensi Hurriyat (G) Syed Ali Geelani mengecam penahanan para pemimpin Hurriyat dan menyebutnya sebagai “teror terorisme terburuk.”

Geelani mengatakan, tindakan penangkapan dengan jelas menggambarkan bagaimana Pemerintah India memberangus suara orang-orang yang mencintai kebebasan di Kashmir.

“Taktik seperti itu tidak akan melemahkan tekad rakyat Jammu dan Kashmir,” katanya. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh

Ketua Konferensi Hurriyat (M) Mirwaiz Umar Farooq masih menjadi tahanan rumah di kediamannya di Nigeen, Srinagara, Negara Bagian Jammu dan Kashmir.

Puluhan pemimpin Hurriyat lainnya telah digelandang ke berbagai kantor polisi atau ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Pada hari Selasa (27/6), tiga pemimpin Konferensi Hurriyat (G) Ayaz Akbar, Altaf Ahmed Shah dan Raja Mehraj-udin Kalwal, untuk pertama kali dibawa ke kantor polisi Rajbagh dan kemudian dipindahkan ke kantor polisi Kothibagh.

Penangkapan yang dilakukan kepolisian India di Kashmir tidak lepas dari kondisi keamanan wilayah lembah itu yang semakin tegang pada sepuluh hari menjelang diperingati setahun kematian Burhan Wani, komandan militan Hizbul Mujahideen yang dibunuh polisi pada 8 Juli 2016.

Baca Juga: Rusia Soroti Perlunya Palestina Merdeka untuk Selesaikan Krisis Gaza

Kematian Wani telah menjadi pemicu terjadinya pemberontakan warga sipil terhadap polisi dan Pemerintah India. Mereka menuntut kemerdekaan Kashmir dari pendudukan India. Lebih dari 90 warga sipil tewas oleh polisi dan tentara selama setahun perlawan.

Polisi telah memperketat penjagaan di sekitar kamp perlawanan Kashmir. Kepolisian menuding pemimpin Hurriyat berusaha meningkatkan perlawanan untuk mengganggu perdamaian.

Dewan Jihad Bersatu (UJC) yang dipimpin oleh Ketua Hizbul Mujahidin Syed Salahudin telah mengumumkan jadwal pemogokan total selama seminggu dari tanggal 7-13 Juli untuk memperingati setahun kematian Wani. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Dubes Masaki: Jepang dan Indonesia Perkuat Kemitraan Strategis di Tengah Tantangan Global

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Asia
Asia
Asia
Wawancara
Wawancara
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kata Mereka