Geneva, 14 Dzulqa’dah 1435/9 September 2014 (MINA) – Liberia, dan negara-negara tetangga lainnya, yaitu Guinea dan Sierra Leone, mengalami fenomena wabah Ebola yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Begitu fasilitas perawatan Ebola baru dibuka, langsung terisi penuh oleh pasien, itu menunjukan adanya sebuah beban kasus besar yang sebelumnya tak terlihat.
Dari semua negara yang terkena dampak Ebola, Liberia memiliki jumlah kumulatif kasus tertinggi. Data yang dilaporkan pada tanggal 8 September, hampir dua ribu kasus dan lebih dari seribu kematian. Tingkat fatalitas kasus, pada angka 58%, juga termasuk yang tertinggi diantara Negara lainnya. Demikian Allafrica melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (8/9).
Selama beberapa pekan terakhir, tim ahli World Health Organization(WHO) bekerja sama dengan Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf dan anggota kabinetnya untuk menilai situasi Ebola di Liberia.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Tim investigasi bekerja bersama staf dari Departemen Kesehatan, pejabat kesehatan setempat, dan mitra utama lain yang bekerja di negara tersebut.
Semua sepakat bahwa tuntutan wabah Ebola telah benar-benar melampaui kapasitas pemerintah dan mitra dalam merespon wabah tersebut. 14 dari 15 kabupaten di Liberia sekarang telah melaporkan kasus tersebut.
Sebanyak 152 petugas kesehatan telah terinfeksi dan 79 lainnya meninggal. Ketika wabah dimulai, Liberia hanya memiliki 1 dokter untuk mengobati hampir 100.000 orang dari total populasi 4,4 juta orang. (T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)