Kinshasa, MINA – Setidaknya 170 orang telah meninggal akibat virus penyakit Ebola di Republik Demokratik Kongo sejak dimulainya wabah itu pada akhir Juli, kata Kementerian Kesehatan Kongo.
Dalam pernyataan, Kementerian Kesehatan melaporkan 329 kasus demam berdarah di provinsi Kivu Utara telah menyebar ke provinsi Ituri. Demikian Worldbulletin melaporkan MINA.
“Dari total kasus demam berdarah, 294 dikonfirmasi sebagai kasus virus Ebola,” kata kementerian itu dan menambahkan 35 orang meninggal setelah mengalami demam berdarah, tetapi tidak dapat diverifikasi apakah mereka meninggal oleh Ebola karena mereka dimakamkan tanpa autopsi.
“Sejak wabah itu, 170 orang telah kehilangan nyawa dan sekitar 100 lainnya telah sembuh dari virus itu,” kata kementerian itu.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sebanyak 727 orang diberikan vaksin anti-Ebola di negara itu selama kampanye yang diluncurkan pada 8 Agustus 2018 lalu.
Ebola merupakan demam tropis yang pertama kali muncul pada 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo dapat ditularkan ke manusia dari hewan liar.
Virus itu juga bisa menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi atau dari mereka yang telah menyerah pada virus. (T/R03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri