Hyderabad, MINA – Komunitas warga India yang terdiri dari kaum ibu, aktivis kemanusiaan dan pengacara melakukan aksi protes atas pelarangan jilbab di Karnataka, negara bagian India.
Mereka mengadakan protes solidaritas untuk mendukung mahasiswi berjilbab, di dekat taman NTR Khairatabad, Hyderabad, Ahad (13/2). Media setempat The Siasat Daily melaporkan.
“Ini adalah salah satu bentuk solidaritas. Ini adalah permohonan dan permintaan kepada pemerintah dan pengadilan untuk memahami keprihatinan kami, hak-hak dasar kami, rasa sakit kami, dan kebutuhan kami,” seru Afsar Jahan, koordinator aksi.
Setiap kali ada pertentangan antara pasal-pasal, selalu terserah kepada pengadilan untuk memutuskan hukum mana yang akan menang. Jadi jika hak dasar kita dibatasi atau dihalangi, pengadilan memiliki kekuasaan untuk memutuskan mana yang akan menang, lanjutnya.
Baca Juga: Tentara Arakan Jadi Ancaman Baru Bagi Muslim Rohingya
“Kami meminta pengadilan untuk memahami kami. Kami semua menunggu keputusan pengadilan,” lanjutnya.
Sheela Sarah Matthews, aktivis kota yang ikut dalam demo mengatakan, “Hari ini kami berdiri di sini bersama saudara perempuan kami yang berjilbab di Karnataka, gadis-gadis muda yang dipaksa untuk memilih antara pendidikan dan agama mereka.”
“Kami berdiri di sini untuk mendukung karena kami percaya bahwa ini adalah hak dasar kami yang diberikan kepada kami oleh konstitusi pasal kebebasan beragama,” ujarnya.
“Jika Anda mengatakan bahwa tidak ada simbol agama, lalu apakah Anda akan menyuruh orang Sikh untuk melepas pagri (sorban) mereka? Di mana ini akan berhenti? Anda tidak dapat menargetkan satu komunitas,” lanjutnya.
Baca Juga: Milisi Houthi Serang Kapal Milik AS dengan Rudal Balistik
Ia meambahkan, persoalan ini bukan hanya masalah agama, “ini tentang konstitusi kita. Kami berjuang untuk melestarikan konstitusi kami, yang terus-menerus diserang selama beberapa tahun terakhir”. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)