Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan Industri Terpadu Batang Jadi Sentra Investasi Manufaktur Global

Rana Setiawan Editor : Arif R - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Gambar pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang. (Foto: Intiland)

Jakarta, MINA – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Jawa Tengah, semakin memantapkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan industri di Indonesia dan menjadi destinasi investasi prospektif bagi para investor global yang melakukan relokasi maupun ekspansi ke Indonesia.

Selain ditunjang dengan infrastruktur dan utilitas modern berorientasi ramah lingkungan, KITB juga ditopang dengan konektivitas terlengkap yang memudahkan arus rantai pasok logistik untuk diekspor ke seluruh dunia.

Dalam rilis Danareksa yang dikirim ke redaksi MINA, Selasa (17/9), KITB mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah melalui Perpres 106/2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi Jawa Tengah.

Dalam rangka implementasi Perpres tersebut, Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah melakukan pembangunan infrastruktur pendukung kawasan dan menyerahkan aset tersebut kepada PT Danareksa (Persero) dalam bentuk Penambahan Modal Negara non-tunai berupa Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp3,3 triliun.

Baca Juga: Pentingnya Sinergi

Adapun BMN yang diserahkan sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Pusat terdiri dari jalan kawasan, rusun pekerja, tempat penyediaan air baku dan drainase utama, instalasi pengelolaan air bersih dan jaringan perpipaan sistem penyediaan air minum, instalasi pengelolaan air limbah terintegrasi dan jaringan perpipaan air limbah, serta tempat pembuangan sampah terpadu.

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, amanat yang diberikan Pemerintah merupakan bentuk kepercayaan terhadap peran Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya holding transformasi dan investasi di Indonesia yang menaungi klaster Kawasan Industri di Indonesia.

“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan mengoptimalisasi berbagai potensi yang ada di KITB agar dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi melalu Penanaman Modal Asing (PMA) dan pendapatan negara, serta memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitarnya melalui penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan UMKM,” ujarnya

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang Ngurah Wirawan menambahkan, KITB berkomitmen untuk terus memberikan fasilitas terbaik bagi para tenant dan turut mendukung pertumbuhan industri di Indonesia.

Baca Juga: Pentingnya Visi

KITB menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan Water Treatment Plant (WTP), Waste-Water Treatment Plan (WWTP), dan Sewage Treatment Plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.”

Sebagai kawasan industri berstandar internasional, KITB dilengkapi dengan infrastruktur dan utilitas dasar yang dirancang untuk mendukung operasional industri secara efisien dan berkelanjutan dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy.

Saat ini, KITB telah ditempati 18 perusahaan global maupun nasional, di antaranya: PT KCC Glass, PT Wavin Manufacturing, PT Yih Quan Footwear, PT SEG Manufacture, PT Unipack Plasindo, dan PT Wanxinda Group.

“Sampai saat ini, kami sudah mendapatkan 18 investor di mana tiga di antaranya sudah berproduksi, lima dalam masa kontruksi, dan dua dalam masa commissioning. Ke depan, KITB akan melanjutkan proses pembangunan kawasan agar mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Jawa Tengah dan Indonesia,” ungkap Ngurah.

Baca Juga: Kapabilitas

Saat ini, nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp14,8 triliun dari berbagai investor dari Korea Selatan, China, Taiwan, Belanda, Singapura, dan Amerika Serikat serta telah menyerap 19 ribu tenaga kerja. Presiden RI menargetkan KITB dapat menyerap 250 ribu tenaga kerja di masa mendatang.

“KITB adalah manifestasi upaya pemerintah untuk mengambil peluang relokasi dan ekspansi perusahaan global agar berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa investasi dan pengembangan KITB dilakukan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik agar dapat memberikan manfaat yang optimal, tepat guna, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan masyarakat,” pungkas Yadi.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menjadi Muslim Produktif

Rekomendasi untuk Anda