Jakarta, 25 Shafar 1438/25 November 2016 (MINA) – Kawat duri dipasang di depan Kedutaan Besar Myanmar menjelang aksi damai unjuk rasa lanjutan yang mengecam pembantaian umat Muslim Rohingya di depan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.
Pantauan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di lapangan melaporkan, pada pukul 10.00 WIB pagi, ketika unjuk rasa oleh beberapa ormas gabungan telah berlangsung, pagar kawat duri belum terpasang, hanya barisan polisi yang mengamankan pintu masuk kedutaan.
Kapolda Metro Jaya M. Iriawan yang hadir memantau jalannya aksi damai pada pagi itu mengatakan, pihaknya mengerahkan 340 personil gabungan dari Polres dan Polda untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Pada pukul 10.00WIB sejumlah ormas gabungan melakukan orasi di depan Kedutaan Besar Myanmar menuntut pengadilan HAM internasional agar memproses hukum pemerintah Myanmar karena diduga melakukan pembantaian dan genosida kepada umat Muslim Rohingya di Distrik Rakhine, Myanmar.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Massa berasal dari Himpunan Pengacara Pembela Muslim Indonesia (HaPPMI), Kesatuan Aksi Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KA-KB HMI), BEM Univ. Ibnu Chaldun (UIC), Perhimpunan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMMI), Tim Advokasi Muslim Indonesia (TAMI), dan Seluruh Ummat Islam Indonesia Peduli Muslim Rohingnya.
Aksi akan berlanjut kembali setelah salat Jumat dan diperkirakan massa akan bertambah dari berbagaimacam ormas dan lembaga lainnya. Mobil anti huru-hara terlihat terparkir dan polisi menopang senjata gas air mata juga terlihat berjaga-jaga untuk mengjindari hal yang tak diinginkan. (L/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa