Astana, MINA – Kazakhstan mengonfirmasi bergabung dengan Abraham Accords pada Jumat (7/11), sehari setelah Presiden AS Donald Trump membuat pengumuman tersebut. Anadolu melaporkan.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan mengatakan, keputusan tersebut dibuat demi kepentingan negara dengan tujuan memperkuat kerja sama dengan semua “negara yang berkepentingan.”
“Keputusan penting ini dibuat semata-mata demi kepentingan Kazakhstan dan sepenuhnya konsisten dengan karakter kebijakan luar negeri republik yang seimbang, konstruktif, dan damai. Bergabung dengan Perjanjian Abraham akan berkontribusi dalam memperkuat kerja sama negara kami dengan semua negara yang berkepentingan dan, oleh karena itu, sepenuhnya sejalan dengan tujuan strategis Kazakhstan,” demikian pernyataan kementerian.
Ditambahkannya, Kazakhstan akan terus dengan tegas memperjuangkan penyelesaian konflik Timur Tengah yang adil, komprehensif, dan berkelanjutan berdasarkan hukum internasional, resolusi PBB yang relevan, dan prinsip “dua negara untuk dua bangsa.”
Baca Juga: Erdogan Puji Sikap Paus Leo terkait Isu Palestina
Perjanjian Abraham adalah serangkaian perjanjian yang menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan beberapa negara Arab selama masa jabatan pertama Trump. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lancarkan Hampir 700 Serangan ke Lebanon Sejak Gencatan Senjata
















Mina Indonesia
Mina Arabic