Nur-Sultan, MINA – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev berjanji untuk mengerjakan inisiatif utama pada bidang sosial dan mengembangkan ekonomi di Kazakhstan.
Menurut Tokayev, pemerintahnya juga akan bekerja mengembangkan energi nuklir dan meningkatkan kapasitas militer negara itu.
“Semua inisiatif bertujuan untuk mendukung Kazakhstan pada periode pascapandemi dan meningkatkan efisiensi perawatan kesehatan dan pendidikan, dan menciptakan ekosistem yang efektif di pasar tenaga kerja,” kata Tokayev saat menyampaikan Pidato Kenegaraan belum lama ini, Astana Times melaporkannya, Selasa (7/9).
Dalam Pidato Kenegaraan, Tokayev mengumumkan lima inisiatif baru utama di sektor sosial, yang telah menjadi prioritas pemerintahannya dengan sekitar 50% anggaran untuk 2022-2025 dialokasikan untuk sektor tersebut.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Presiden mengumumkan kenaikan upah minimum mulai 1 Januari 2022, dan diperkirakan akan mempengaruhi lebih dari satu juta orang. Ini adalah pertama kalinya upah minimum diubah sejak 2018.
“Saya percaya inilah saatnya untuk meninjau tingkat upah minimum. Di satu sisi, ini adalah indikator makro yang paling penting, dan di sisi lain, ini adalah indikator yang dapat dipahami semua orang,” ujarnya.
Tokayev mengatakan dari pada tahun 2020, pemerintahnya meningkatkan gaji dokter, pekerja sosial, dan guru.
Energi Nuklir Kazakhstan
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Presiden Tokayev mengatakan, Kazakhstan mungkin menghadapi kekurangan energi pada tahun 2050, dan negara itu sedang memikirkan sumber-sumber alternatif dengan energi nuklir damai di antara mereka.
“Dalam setahun, pemerintah dan Samruk Kazyna National Wealth Fund harus mempelajari kemungkinan pengembangan industri tenaga nuklir yang aman dan ramah lingkungan di Kazakhstan.
Hal ini juga harus mencakup pengembangan teknik dan menciptakan generasi baru insinyur nuklir yang berkualitas di negara kita. “Energi hidrogen juga merupakan sektor yang menjanjikan,” katanya.
Negara ini telah mengerjakan proyek-proyek besar dan mencatat kemajuan signifikan dalam transisi ke energi hijau.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Kazakhstan berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 dan menghasilkan 15 persen dari total energinya dari sumber energi terbarukan.
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Salah satu prioritas utama pemerintah Tokayev adalah meningkatkan kualitas pendidikan di negara itu, dan untuk tujuan tersebut, Kazakhstan mengumumkan dukungan khusus untuk sektor pendidikan selama pandemi.
Tokayev mengatakan sejak Januari 2021, pemerintah menaikkan gaji guru sebesar 25 persen, dan akan mengalokasikan tambahan US$ 2,8 miliar untuk mendukung sistem pendidikan selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Dia juga mengumumkan rencana untuk membangun 1.000 sekolah baru di Kazakhstan, meningkat dari jumlah awal 800 pada akhir tahun 2025.
Rencana tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengatasi kekurangan tempat di sekolah, terutama di sistem pendidikan menengah.
Tokayev mengatakan bahwa defisitnya adalah 225.000 tempat, dan tanpa langkah-langkah efektif, itu bisa mencapai satu juta tempat pada tahun 2025. (T/R1/RS2)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)