Khartoum, Sudan, MINA – Dalam rangka mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia, khartoum/">KBRI Khartoum bekerja sama dengan Universitas Internasional Afrika (UIA) menyelenggarakan Kursus Bahasa Indonesia untuk WN Sudan dan mahasiswa asing di universitas tersebut.
Program itu dimulai pada awal bulan September dan akan berakhir pada November 2019.
Kursus dibuka secara resmi oleh Dubes RI Khartoum Rossalis R. Adenan di Aula Prof. Hasan Makki Fakultas Bahasa-Bahasa Asing UIA pada Senin (2/9) pukul 10.30 WS.
Pembukaan dihadiri oleh tamu kehormatan lainnya, termasuk Direktur Kerjasama Kebudayaan Kementerian Luar Negeri, Rektor Universitas Alquran AlKarim dan Ilmu Pengetahuan di Gezira Madani, Wakil Rektor bidang Keilmuan dan Kebudayaan UIA.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Selain itu dihadiri para anggota Civitas Akademika UIA serta 150 (seratus lima puluh) peserta Kursus Bahasa Indonesia, yang terdiri dari berbagai elemen pelajar sekolah menengah atas, Mahasiswa, Pekerja Professional dari berbagai instansi.
“Saya sangat senang dengan diselenggarakannya kegiatan kursus Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa-Bahasa Asing UIA, mengingat kedekatan Indonesia dan Sudan yang telah terjalin sejak lama, khususnya Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, dan berharap agar seluruh peserta kursus dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik sehingga mampu mengenal budaya dan menguasai Bahasa Indonesia,” kata Dekan Fakultas Bahasa-Bahasa Asing UIA Prof.Dr. Sayid Hamid Harez.
Sementara itu, Dubes RI Khartoum dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk hubungan yang erat dan persaudaraan antara dua negara, Indonesia dan Sudan, dalam rangka saling mengenal budaya dan bahasa antar negara.
Ia berharap dengan diselenggarakannya kursus ini akan membuat masyarakat Sudan lebih mengenal Bahasa dan Budaya Indonesia.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Malahan dengan menguasai Bahasa Indonesia, para peserta akan dapat berkomunikasi dengan lebih dari 300 juta orang penutur, tidak saja di Indonesia tetapi juga di beberapa negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand bagian Selatan, Filipina bagian Selatan dan Timor Leste,” tuturnya.
Acara pembukaan berlangsung meriah ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dubes RI bersama undangan kehormatan lainnya,
Dilanjutkan dengan penayangan film “Emak Naik Haji” serta makan siang bersama dengan menghidangkan makanan dan kue-kue khas Indonesia seperti sate, lontong, acar, onde-onde, risol, tahu isi, dan teh manis yang sangat mendapat apresiasi dari para undangan yang hadir.
Kursus Bahasa Indonesia tersebut akan berlangsung selama tiga bulan ke depan di UIA. Diharapkan dapat meningkatkan jumlah warga Sudan yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia, sehingga pada gilirannya akan dapat menjadi “asset” dalam lebih meningkatkan hubungan dan kerjasama kedua negara yang bersahabat.(L/K02/R01/P1)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj News Agency (MINA)