Tel Aviv, MINA – Kebakaran hutan besar yang mengepung kawasan perbukitan antara Yerusalem dan Tel Aviv pada Rabu (30/4), memaksa ribuan penduduk dievakuasi dalam waktu 24 jam terakhir.
Peristiwa itu terjadi bertepatan dengan hari peringatan bagi para serdadu Israel yang tewas selama perang. Upacara nasional yang diagendakan pun batal digelar.
Sedikitnya 13 orang dilaporkan terluka akibat kebakaran tersebut. Namun hingga kini belum ada korban jiwa. Kebakaran terjadi di sepanjang jalan raya utama Rute 1 yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv.
Beredar video di media sosial yang menunjukkan asap tebal mengepul dari puncak bukit, sementara sejumlah warga terlihat meninggalkan kendaraan mereka untuk menghindari kobaran api.
Baca Juga: Ketua DPR Lebanon Adukan Pelanggaran Israel kepada Jenderal AS
Lebih dari 160 tim pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, dengan bantuan puluhan pesawat, helikopter, serta personel militer Israel.
Meskipun upaya besar-besaran telah dilakukan, kondisi cuaca yang kering dan angin kencang membuat proses pemadaman semakin sulit.
“Kebakaran ini mungkin adalah yang terbesar yang pernah kami alami. Api terus menyebar dan kami masih jauh dari kata ‘terkendali’,” ujar Shmulik Friedman, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (1/5).
Ia menambahkan, kecepatan angin yang diperkirakan mencapai 90-100 km/jam dikhawatirkan memperburuk situasi.
Baca Juga: Ratusan Rektor di AS Kecam Serangan Trump terhadap Dunia Akademis
Dinas Pemadam Kebakaran Israel telah mengeluarkan larangan memasuki taman nasional dan hutan di daerah terdampak. Jalan utama, termasuk Rute 1, juga ditutup untuk umum. Hingga saat ini, hampir 3.000 hektare lahan telah terbakar.
Situasi ini juga berdampak pada agenda kenegaraan. Upacara Hari Kemerdekaan yang sedianya digelar di Yerusalem dibatalkan dan digantikan dengan siaran rekaman.
Israel telah meminta bantuan internasional, dan beberapa negara telah menyatakan komitmen untuk membantu yaitu, Ukraina menjadi yang pertama mengonfirmasi akan mengirimkan pesawat, disusul Spanyol, Prancis, Rumania, Kroasia, dan Italia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Tampilkan Keunggulan Kopi Nusantara di Specialty Coffee Expo 2025 di Houston