Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran Sekolah Tahfidz di Kuala Lumpur, Tiga Bersaudara Wafat

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 15 September 2017 - 19:01 WIB

Jumat, 15 September 2017 - 19:01 WIB

478 Views

Kakak-beradik. Dari kiri: Muhammad Syafiq Haikal, Muhammad Hafiz Iskandar dan Muhammad Harris Iskandar, korban meninggal dalam kebakaran Sekolah Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah. (Instagram)

Kakak-beradik. Dari kiri: Muhammad Syafiq Haikal, Muhammad Hafiz Iskandar dan Muhammad Harris Iskandar, korban meninggal dalam kebakaran Sekolah Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah, Kuala Lumpur.. (Instagram)

Kuala Lumpur, MINA  – “Ummi, Hakim nak pergi ni.” Itu kata-kata terakhir yang disampaikan Muhammad Syafiq Haikal (13), dalam percakapan telepon dengan ibunya malam sebelum kejadian terbakarnya Sekolah Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah Jalan Keramat Ujung Kuala Lumpur, Kamis (14/9).

Akhirnya, ketika azan subuh berkumandang, Mashawani Mohamed Shahid, ibu dari Muhamad Syafiq Haikal dan kedua adiknya Muhammad Hafiz Iskandar dan Muhammad Harris Ikhwan, harus kehilangan ketiga puteranya, karena ikut terbakar di dalam bangunan.

Mashawani, janda yang sudah ditinggal wafat suaminya delapan tahun lalu, menerima tiga lagi berita sedih kehilangan tiga anaknya, para penghafal Al-Quran.

Kepada media lokal Astroawani, saudaranya, Maszaitul Murni Mohamed Shahid (26), menceritakan kata-kata terakhir yang disampaikan oleh keponakannya kepada ibu mereka dalam panggilan telepon pada Rabu malam.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta

‘’Semalam dia telepon kakak saya, dan cakap Hakim nak pergi. Kakak saya tanya nak pergi mana? Hakim kata pergi la,” ujarnya.
‘’Kakak saya tanya lagi ke Hakim, nak pergi ke balik cuti (liburan)? Hakim jawab, ya la balik cuti sambil tergelak (tertawa). Itu paggilan terakhir dia,’’ katanya ketika ditemui wartawan di Hospital Kuala Lumpur (HKL), Kamis (14/9).

Menurut seorang lagi Mas Aliza Ali Bapoo (22), yang kehilangan anak saudaranya, ketiga anak itu akrab dengannya.

“Saya memang akrab dengan dia, apa-apa hal persekolahan dia akan berhubung dengan saya, tetapi semalam dia hanya hubungi ibunya,” katanya.

Menurutnya, Syafiq sebagai anak periang dan mereka saling berkomunikasi dalam urusan sekolah tahfidznya.

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Ia memiliki firasat berbeda, saat tiga kakak-beradik itu pulang semasa Hari Raya Idul Adha baru-baru ini. Mereka menunjukkan perubahan pada karakter masing-masing.

“Masa balik Raya Haji hari tu, Hafiz ada tanya, Pak Cik saya kalau Hafidz Quran meninggal nanti Hafiz masuk syurga tak? Semua orang terkejut sebab dia tak pernah cakap macam tu,” ujarnya mengenang.

“Yang anak ketiga lain pula, Harris tidur sambil memeluk mak dia. Tak pernah dia buat sebelum ni, tapi kali ni masa dia balik cuti sepanjang hari, dia tidur dia peluk mak dia saja,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, “Yang pertama, Syafiq dia tak banyak bercakap. Selalu dia duduk dengan saya, tapi masa cuti ni dia tak banyak bercakap,” kata Mas Aliza.

Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman

Ia menerima berita kebakaran sekolah tahfiz itu melalui pesan Whatsapp dari kenalannya.

Kebakaran tersebut merenggut 23 nyawa, terdiri dari 21 santri dan 2 tenaga pengajar.

Tujuh orang masih dirawat di HKL, empat di antaranya mengalami cedera serius, dan tiga lainnya ringan. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Sosok
Kolom