UAR Disambut Hangat BPBD Balikpapan

Balikpapan, MINA – Organisasi kemanusiaan (UAR) menyambangi kantor Kota Balikpapan, Selasa (6/10) dalam rangka silaturahim dan memperkenalkan profil UAR.

Rombongan UAR yang terdiri dari Ketua Umum UAR Pusat Bustamin Utje didampingi Sekretaris Jenderalnya Muqarrobin Al Ayubi bersama Penasihat UAR Korda Balikpapan Hamli Qodri dan Ketua UAR Korda Balikpapan Huudun,  disambut oleh Kepala BPBD Kota Balikpapan Suseno bersama sejumlah stafnya.

“Kami sangat berterima kasih sudah disambut baik BPBD Balikpapan. Semoga UAR Kaltim bisa dilibatkan dalam aksi kebencanaan,” ujar Bustamin Utje.

Suseno merasa senang dengan kehadiran UAR di Balikpapan. Ia berharap komunikasi antara UAR dengan BPBD terus berlanjut baik dalam bentuk pelatihan atau pelibatan dalam aksi penanggulangan bencana.

“Kami berharap peran UAR. Ayo kita jalin komunikasi. Sama-sama jadikan Balikpapan siap menghadapi bencana,” terangnya.

Menurutnya pelatihan bagi tim rescue sangat penting. Tim rescue harus dibekali keterampilan-keterampilan dasar rescue agar tidak berbalik membahayakan nyawa tim rescue.

Dalam kesempatan itu Ketua UAR Korda Balikpapan Huudun menceritakan pengalamannya terjun dalam aksi penanggulangan paska bencana di Aceh dan Palu. Menurutnya membantu korban bencana mendatangkan kepuasan batin bagi dirinya.

“Allah akan menolong hambaNya selama hamba itu mau menolong saudaranya,” jelasnya.

UAR Korwil Kaltim yang baru dikukuhkan Sabtu, (2/10) segera membangun sinergi dengan sejumlah instansi pemerintah di bidang kebencanaan diantaranya Kansar dan BPBD.

Sekretaris Jenderal UAR Muqarrobin Al Ayubi mengatakan sejak diresmikan tahun 2013 UAR telah banyak terlibat aktif membantu pemerintah menanggulangi dampak bencana di berbagai wilayah di Indonesia.

“Terakhir kami juga memberangkatkan tim UAR ke Mamuju,” tuturnya.

UAR lahir dari rahim jaringan pesantren Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Bogor. Berangkat dari rasa kemanusiaan yang dalam saat terjadi Tsunami Aceh tahun 2004, Ponpes Al-Fatah membentuk tim kemanusiaan bernama Tim Ukhuwah Pemuda Aceh (TUPA) dan memberangkatkan relawannya ke Aceh.

TUPA menjadi embrio awal didirikannya UAR secara resmi. Seiring waktu UAR terus mengembangkan aksinya dengan mengukuhkan koordinator-koordinator di berbagai wilayah dan daerah di Indonesia. (L/RA 02)