Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebersihan Cerminan Sikap Tanggung Jawab

Redaksi Editor : Ali Farkhan Tsani - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Rohmah Solihah (Dokpri)

Oleh Rohmah Solihah, Terapis Bekam

Kebersihan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Selain berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan, kebersihan juga mencerminkan sikap disiplin, kepedulian, dan tanggung jawab.

Dalam ajaran Islam, kebersihan memiliki kedudukan istimewa. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam berbagai aspek kehidupan, baik kebersihan diri, pakaian, lingkungan, maupun tempat ibadah.

Ada sebuah hadits yang menyebutkan:

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Tegaskan Komitmen Eliminasi Kanker Serviks

اَلنَّظَافَةٌ مِنَ اﻻِيْمَانِ

Artinya: “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR At-Tirmidzi).

Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Bazz mengomentari hadits ini adalah hadits dhaif, sanadnya tidak shalih, namun maknanya benar.

Adapun hadits sahih tentang hal ini, yaitu:

Baca Juga: 32 Jamaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenkes Imbau Tetap Waspada

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Artinya: “Bersuci itu separuh keimanan.” (HR Muslim).

Bahkan kesucian itu jatuh lebih tinggi kualitasnya Dari kebersihan. Hal ini menegaskan bahwa hidup bersih bukan sekadar kebiasaan baik, melainkan bagian tak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim.

Tentang teladan kebersihan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, berikut beberapa di antaranya:

Baca Juga: Indonesia Targetkan Eliminasi Malaria Nasional pada 2030, Fokus di Papua

1. Bersiwak (sikat gigi)

Di dalam sebuah hadits dikatakan:

لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ .

Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Baca Juga: Hipertensi, Diabetes, Sakit Gigi Masalah Utama Kesehatan Masyarakat

Bersiwak memiliki beberapa keutamaan:

1) Bagian dari sunnah Rasulullah

Bersiwak adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

2) Pembersihan Mulut dan Gigi

Baca Juga: Mau Tidur Nyenyak dan Bangun Segar? Ikuti 9 Tips Ini! 

Siwak membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan serta menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.

3) Manfaat Kesehatannya luar biasa

Siwak mengandung zat alami seperti antiseptik, antibakteri, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut

Waktu dianjurkannya bersiwak, yaitu : sebelum shalat/sebelum wudhu, setelah bangun tidur, sebelum baca Al-Quran, dan setelah makan.

Baca Juga: Menkes RI Sebut TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit

Adab dalam bersiwak, di antaranya: menggunakan tangan kanan, memulai dari sisi kanan, membersihkan seluruh gigi secara merata, tidak dilakukan di muka umum.

2. Wudhu secara rutin

Di dalam sebuah hadits dikatakan:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهُ ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Baca Juga: Meneladani Rasulullah dalam Menjaga Kesehatan Fisik

Artinya: “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu membaguskan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat ikhlas mengharap wajah Allah, maka dia akan masuk Surga” (HR Muslim).

Berkaitan dengan wudhu ini, Bilal bin Rabah, seorang sahabat Nabi, dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga wudhunya. Ia selalu berwudhu setiap kali batal dan mengerjakan shalat sunnah dua rakaat setelahnya. Hingga, Rasulullah mengabarkan, mendengar suara terompah Bilal sudah Masuk duluan di surga, yang dikaitkan dengan kebiasaannya menjaga wudhu dan shalat sunnah setelahnya.

Wudhu adalah praktik penyucian diri dalam Islam yang dilakukan dengan membasuh bagian tubuh tertentu seperti wajah, tangan, kepala, dan kaki. Selain menjaga kebersihan fisik, wudhu juga memiliki makna spiritual sebagai bentuk kesiapan sebelum shalat.

Umat Muslim melaksanakannya wudhu lima kali sehari, mencerminkan disiplin, kebersihan, dan kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Menkes Laporkan soal Covid-19 ke Presiden Prabowo

Bahkan wudhu tidak terbatas pada shalat, tetapi juga dianjurkan sebelum aktivitas lain yang bernilai ibadah, seperti ketika mau belajar, taklim, bersilaturahim, beramal shalih, bekerja, dsb. Kebiasaan ini mencerminkan kesucian diri, kedisiplinan, dan kepekaan spiritual.

Mereka yang senantiasa menjaga wudhunya diyakini lebih dekat dengan nilai-nilai ketakwaan.

3. Mandi secara teratur

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dikenal menjaga kebersihan diri dengan sangat baik, termasuk mandi secara teratur. Beliau tidak hanya melakukannya untuk kebersihan fisik, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan kesucian.

Baca Juga: Jelang Puncak Ibadah Haji, Ini Tips Cegah Heat Stroke

Kebiasaan ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk senantiasa hidup bersih dan menjaga tubuh tetap suci, terutama sebelum beribadah atau saat menghadiri pertemuan penting.

Nabi mewajibkan umatnya untuk mandi setelah berhubungan suami istri, dan sangat menganjurkannya sebelum menunaikan shalat Jumat.

Jadi, mandi ini bukan hanya soal kebersihan fisik, tapi juga untuk menyucikan diri secara spiritual. Dengan mandi, seseorang siap menjalani ibadah dengan lebih khusyuk dan merasa segar baik secara jasmani maupun rohani.

Kebiasaan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam sebagai bagian dari iman.

Baca Juga: Hipertensi, Penyakit Sunyi yang Mengancam Jiwa

4. Memotong kuku dan rambut

Di dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu dikatakan:

وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Artinya : “Kami diberi batasan waktu oleh Rasulullah untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, tidak dibiarkan lebih dari 40 hari.” (HR Muslim).

Memotong kuku serta mencukur rambut kemaluan dan ketiak setiap 40 hari sekali merupakan bagian dari sunnah fitrah dalam Islam.

Kebiasaan ini tidak hanya menjaga kebersihan dan kesucian, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Tindakan ini mencerminkan kepatuhan terhadap ajaran Nabi dan menjadi wujud nyata bahwa kebersihan adalah bagian dari iman.

5. Menjaga kebersihan pakaian

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat memperhatikan kebersihan, termasuk kebersihan pakaian yang dikenakan, terutama saat hendak melaksanakan shalat.

Beliau mengajarkan bahwa memakai pakaian yang bersih bukan hanya soal penampilan, tapi juga bentuk penghormatan kepada Allah dan menunjukkan keseriusan dalam beribadah.

Dengan menjaga pakaian tetap suci dan rapi, seorang Muslim dapat lebih khusyuk dan nyaman saat berdoa.

6. Menjaga kebersihan makanan dan minuman

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selalu menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam segala hal, termasuk saat makan. Beliau mengajarkan agar makanan dan minuman ditutup supaya terhindar dari kotoran dan serangga yang bisa membahayakan kesehatan.

Selain itu, beliau juga menganjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan sebagai upaya menjaga kebersihan dan mencegah penyakit.

Dengan mengikuti ajaran ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh tapi juga meneladani sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

7. Tidak buang hajat sembarangan

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat menaruh perhatian pada kebersihan lingkungan. Beliau melarang buang air di tempat umum atau dekat sumber air seperti sungai atau sumur, karena hal itu bisa mencemari air dan membahayakan kesehatan orang lain.

Larangan ini bukan hanya soal adab, tapi juga bentuk nyata dari kepedulian terhadap kebersihan, kesehatan masyarakat, dan penghormatan terhadap hak orang lain untuk hidup di lingkungan yang bersih.

Islam mengajarkan adab saat buang hajat, termasuk larangan melakukannya di tempat sembarangan. Selain menjaga kebersihan, hal ini juga bertujuan agar tidak mengganggu makhluk halus yang bisa saja berada di sekitar kita.

Dengan bersikap hati-hati, kita menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekaligus menghormati ciptaan Allah yang tidak terlihat oleh mata.

8. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberi teladan dalam menjaga kebersihan, termasuk lingkungan tempat tinggal.

Rumah beliau selalu bersih dan rapi, dan beliau menganjurkan umatnya untuk menjaga kebersihan halaman rumah serta jalanan di sekitarnya.

Anjuran ini mencerminkan pentingnya hidup bersih, peduli lingkungan, dan menunjukkan akhlak yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Semoga dengan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari keimanan, kita senantiasa terjaga dalam kesucian lahir dan batin, serta menjadi insan yang dicintai oleh Allah dan bermanfaat bagi sesama. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Feature