Sydney, 21 Rabi’ul Awwal 1437/1 Januari 2016 (MINA) – Pengamanan ketat diadakan pada perayaan tahun baru di berbagai kota di seluruh dunia, sebagai tindakan siaga menghadapi kemungkinan serangan teror terhadap perayaan pergantian tahun itu.
Masyarakat di Sydney, Australia, salah satu tempat pertama yang menandai awal 2016, menikmati salah satu kembang api terbesar, selama 12 menit, dengan tujuh ton kembang api dengan biaya A.$ 5.100.000. Tidak ada gangguan keamanan di sini walau aparat keamanan sudah bersiaga penuh. Muslimvillage.com melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di Rusia, pemerintah tidak memberi izin penggunaan Lapangan Merah (Red Square), salah satu icon ibukota Moskow, yang sebelumnya merupakan lokasi populer untuk menyambut tahun baru. Dilaporkan, meskipun otoritas setempat tidak secara resmi mengakui, tapi keputusan itu tampaknya ditujukan pada keprihatinan terorisme menyusul jatuhnya sebuah pesawat penumpang Rusia bulan lalu di wilayah pegunungan Sinai, Mesir, yang diduga kuat akibat serangan teroris.
Kewaspadaan tinggi juga dilakukan di Jakarta, Indonesia, di mana polisi menemukan rencana serangan teror di ibukota selama perayaan, tapi yang kemudian ternyata tak terjadi sama sekali, sebagaimana yang dinyatakan Kapolri Jendral Pol. Baharuddin Haiti.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Sementara itu di Belgia, perayaan tahun baru di ibukota Brussels, dibatalkan karena kekhawatiran pada terorisme. Banyak pelaku penyerangan bom di Paris berasal dari negara ini. Walikota Brussels Yvan Mayeur mengakui tidak mungkin mengawasi puluhan ribu orang yang biasanya melihat pertunjukan kembang api pada malam “old and new”.
Keputusan Walikota ini juga memperhatikan temuan polisi di Brussels yang mengatakan telah menangkap seorang tersangka sehubungan dengan serangan teror di Paris 13 Nopember lalu yang menewaskan 130 orang. Mereka juga melaporkan hari Kamis bahwa enam orang telah ditahan untuk ditanyai tentang dugaan Malam Tahun Baru plot teror; dua orang ditangkap awal pekan ini sehubungan dengan rencana menyerang target-target tertentu di ibukota itu.
Empat dari ekstrimis Islam yang membunuh 130 orang dalam serangan bulan lalu di Paris berasal dari Belgia.
Pesta kembang api di Paris dibatalkan
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Paris juga telah membatalkan pesta kembang api yang biasa diadakan di tempat-tempat terkenal Champs Elysees, hanya dibolehkan pertunjukan cahaya kembang api satu jam saja di Arc de Triomphe.
Walikota Paris Anne Hidalgo, dalam komentar untuk Journal mingguan Perancis du Dimanche, mengatakan bahwa Perancis membutuhkan bagian simbolis melalui tahun baru untuk “mengirim sinyal kepada dunia” karena sudah makin pulih dari serangan teroris.
Di Turki, pihak berwenang menahan dua tersangka anggota militan Negara Islam (ISIS), Rabu lalu, yang diyakini merencanakan serangan bunuh diri pada tahun baru di ibukota Ankara.
New York siap untuk perayaan Time Square
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Di New York City, ribuan polisi bersenjata dengan senapan dan lain-lain yang dilengkapi dengan detektor radiasi dan anjing pelacak bom, siap mengadakan pengamanan perayaan tahun baru tradisional di Times Square.
Pihak berwenang mengatakan mereka juga memantau komunikasi di luar negeri untuk mendeteksi ancaman apapun yang berasal dari luar negeri.
Polisi, FBI, dan para pejabat keamanan federal mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah keamanan yang serius terhadap perayaan di New York atau kota-kota di AS lainnya. Tapi mereka berjanji untuk waspada dan proaktif menyusul serangan teror baru-baru ini di Paris dan San Bernardino, California. (T/P007/P2)
Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon