Wellington, MINA – Kedutaan Besar Israel di Wellington menyayangkan pernyataan seorang ketua masjid terkemuka di Selandia Baru, yang menyalahkan Mossad atas serangan teroris di Christchurch.
Mossad adalah badan intelijen Israel, dan bertanggung jawab untuk pengumpulan informasi intelijen, operasi rahasia dan kontraterorisme.
Seperti yang dikutip dari New Zealand Herald, Jumat (29/3), pada Sabtu lalu, Ketua Masjid E Rosar Mt Roskill, Ahmed Bhamji memberikan pidato di sebuah pertemuan umum untuk para korban di Aotea Square, Auckland.
Dalam pidatonya, Bhamji mengatakan ia curiga pria bersenjata yang membantai 50 orang di Masjid Al-Noor dan Masjid Liwood lalu mendapatkan dana dari Mossad dan bisnis Zionis.
Baca Juga: Jelang Persiapan Haji, Jamaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi 29 April
Menurutnya, penyelidikan diperlukan untuk mengetahui dari mana pria bersenjata itu mendapatkan uangnya. Pelaku serangan teroris itu adalah seorang pria Australia yang mengampanyekan supremasi kulit putih.
“Mossad siap untuk semua hal ini,” kata Bhamji. “Ketika saya berbicara tentang Mossad, mengapa orang-orang Yahudi harus marah tentang hal itu? Beri saya jawaban.”
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar Israel menyebut tuduhan Bhamji tidak masuk akal dan disesalkan.
“Tuduhan absurd yang dibuat oleh Bhamji adalah ekspresi yang disesalkan dari prasangka anti-Semit yang paling dasar dan kami yakin bahwa itu benar-benar ditolak oleh kepemimpinan komunitas Muslim dan oleh semua warga Selandia Baru,” kata pernyataan dari Kadubes Israel.
Baca Juga: Hamas Serukan Aksi Global untuk Menentang Agresi Terbaru Israel
“Semua orang Israel, bersama dengan orang-orang Selandia Baru, berduka atas pembantaian teror yang mengerikan terhadap jamaah Muslim di Christchurch,” tambahnya.
Kemarin, Komisi Hak Asasi Manusia Selandia Baru juga membuat pernyataan sikap atas pidato Bhamji.
“Prasangka terhadap orang-orang Yahudi tidak memiliki tempat di Selandia Baru. Kita harus mengutuk rasisme, kebencian, dan anti-semitisme setiap kali kita melihatnya,” kata komisi itu di Twitter. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gencatan Senjata Berakhir, Ratusan Warga Gaza Syahid dalam Serangan Terbaru Israel