Washington, (MINA) – Kedutaan Besar Turki di Washington Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (11/11), membantah tuduhan bahwa Turki akan menggunakan cara ekstradisi ilegal terhadap Fetullah Gulen, pemimpin kelompok teror FETO yang berbasis di AS.
“Semua tuduhan bahwa Turki akan menggunakan cara di luar peraturan undang-undang untuk ekstradisi Gulen sama sekali salah, menggelikan dan tidak berdasar,” kata pernyataan dari kedutaan tersebut.
Organisasi Teroris Fetullah (FETO) dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, melakukan upaya kudeta yang dikalahkan pada tanggal 15 Juli 2016. Demikian Anadolu Agency memberitakan yang dikutip MINA.
Kudeta itu menyebabkan 250 orang tewas dan hampir 2.200 orang terluka.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Pelaku serangan teroris terhadap demokrasi Turki juga mencoba membunuh Presiden Turki, membom parlemen Turki, warga sipil serta sejumlah bangunan pemerintah,
Kedutaan Besar Turki mencatat. “Fakta bahwa Fetullah Gulen, yang adalah dalang di balik semua kejahatan ini, terus mencari perlindungan di AS, membingungkan dan sangat membuat frustrasi orang-orang Turki,” demikian pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa Pemerintah Turki dan rakyatnya menginginkan ekstradisi segera Gulen dari AS ke Turki, sehingga dia dapat diadili.
Tuduhan Turki akan mengadakan ekstradisi ilega terhadap Gulen tersebut muncul setelah sebuah artikel di Wall Street Journal mengklaim bahwa penyidik yang bekerja untuk Penasihat Khusus Robert Mueller dalam penyelidikan Rusia menemukan, bahwa mantan penasihat keamanan Nasional Gedung Putih Michael Flynn bertemu dengan perwakilan Turki dua kali tahun lalu.
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Menurut ceritanya, pertemuan terakhir dengan pejabat Turki berlangsung Desember lalu, di mana Flynn dan anaknya Michael Flynn Jr. ditawarkan AS$ 15 juta untuk menculik Gulen dari rumah mewahnya di Pennsylvania.
Menggambarkan tuduhan tersebut sebagai “keterlaluan” dan “salah”, Robert Kelner, Juru Bicara Flynn pada Jumat (10/11) juga mengecam laporan media yang mengatakan bahwa mereka telah berusaha untuk menghindari menanggapi setiap tuduhan dan rumor yang terjadi terhadap kliennya. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)