KEDUTAAN MESIR FASILITASI PERMINTAAN MER-C

Tim MER-C berangkat ke Mesir dan Jalur Gaza untuk survei peralatan kesehatan (Gambar: Rudi/MINA)
Tim berangkat ke Mesir dan Jalur Gaza untuk survei peralatan kesehatan (Gambar: Rudi/MINA)

Jakarta, 18 Ramadhan 1435/16 Juli 2014 (MINA) – Kedutaan Mesir di Jakarta menyatakan akan memfasilitasi permintaan bantuan Tim Pengacara Muslim (TPM) dan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) kepada pemerintah Mesir di Kairo.

Pengacara sekaligus relawan MER-C, Mochamad Ridwan Thalib, mengatakan kepada MINA di Jakarta, Rabu (16/7), dari pihak Kedutaan Mesir mau memfasilitasi surat yang mereka kirimkan untuk Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi.

“Dari pihak kedutaan Mesir mau memfasilitasi, mau memberi jalan, meski tidak ada jaminan,” kata Ridwan usai bertemu dengan pejabat kedutaan yang mewakili Dubes Mesir, sebab saat itu Dubes berada di negaranya.

Ridwan menegaskan bahwa yang dibutuhkan MER-C  adalah jaminan. MER-C akan membeli peralatan kesehatan dari Mesir untuk Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza supaya rumah sakit persembahan rakyat Indonesia itu bisa segera beroperasi membantu korban perang yang terus bertambah.

“Sebab alat-alat kesehatan yang akan dimasukkan ke Gaza tidak murah, karena kita punya tanggungjawab kepada masyarakat, kepada umat. Harus ada akuntabilitasi di situ. Jadi yang kita mau adalah jaminan agar peralatan bisa masuk ke dalam, termasuk dokternya,” ujar Ridwan.

“Sementara ini kita masih menunggu, kedutaan tidak memberi jaminan berapa lama. Tapi setidaknya dia sudah membantu memberi jalan. Tentang bisa masuk atau tidaknya, dia tidak bisa jamin.”

Sementara itu dalam akun facebook-nya, Rabu, anggota Presidium MER-C dr Joserizal Jurnalis menulis, terus bertambahnya korban sipil akibat agresi Zionis di Jalur Gaza membuat timnya memutuskan untuk segera mengoperasikan RS Indonesia di Gaza, dari jadwal semula yaitu Desember 2014.

Pembukaan awal ini akan mengoptimalkan fungsi Unit Gawat Darurat, Poliklinik, ICU, dan beberapa ruang bedah. Diharapkan RS Indonesia bisa bekerja pada kapasitas 50% dari total kemampuannya.

Walaupun bangunan RS Indonesia mengalami kerusakan pada jendela dan plafon akibat guncangan rudal yang dilontarkan Israel tidak jauh dari lokasi RS Indonesia, secara umum unit-unit yang tersebut di atas dapat difungsikan di RS Indonesia sesegera mungkin.

“Besar harapan kami bahwa ke depan akan terkumpul total donasi sebesar Rp 65 milyar agar RS Indonesia bisa beroperasi secara sempurna,” kata Joserizal yang sudah beberapa kali masuk ke Jalur Gaza.

Dalam waktu dekat, MER-C akan memberangkatkan tim bedah yang terdiri dari dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, dokter spesialis bedah, dokter spesialis anestesi, perawat bedah dan perawat ICU untuk bekerja di unit yang telah dibuka. MER-C akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Gaza untuk memobilisasi SDM kesehatan dari RS lain di Jalur Gaza untuk ditempatkan di RS Indonesia. (L/P09/P04)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0