Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEINDAHAN MASJID AGUNG AN-NUR RIAU MEMUKAU MASYARAKAT DUNIA

Septia Eka Putri - Kamis, 27 November 2014 - 02:38 WIB

Kamis, 27 November 2014 - 02:38 WIB

1771 Views ㅤ

861px-An-Nur_panorama

Foto : Masjid An-Nur Riau (Wikipedia.org)

Oleh : Septia Eka Putri/Jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Masjid Agung An Nur terletak di Pekanbaru, Riau. Masjid ini dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968. Ia merupakan salah satu yang termegah di Indonesia. Dilihat dari sisi bangunannya, masjid banyak mendapat pengaruh dari gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India.

Sejarah

Mesjid Agung An Nur diresmikan tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968, Masjid Agung An-Nur diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu dan tahun 2000 pada masa gubernur Saleh Djasit mesjid ini direnovasi secara besar-besaran.

Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir

Masjid-Agung-An-Nur-300x198.jpg" alt="Keindahan Masjid An-Nur di Malam Hari" width="300" height="198" /> Keindahan Masjid An-Nur di Malam Hari

Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu megah saat ini bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan diresmikan tahun 1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan pembangunan kembali dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium tahun 2000 lalu, pada saat Riau dibawah kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit, Masjid Agung An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini.

Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas lahan masjid ini bertambah tiga kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4 hektare menjadi 12.6 hektare. Luasnya lahan masjid baru ini memberikan keleluasaan bagi penyediakan lahan terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di dalamnya kawasan taman nan hijau dan lahan parkir yang begitu luas.

Dalam sejarahnya Masjid Agung An-Nur pernah menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru.

Arsitekturmasjid-an-nr.jpg">masjid-an-nr.jpg" alt="dalam masjid an-nr" width="259" height="194" />

Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia

Masjid Agung An-Nur disebut sebagai Taj Mahalnya propinsi Riau. Bila kita amati arsitektural masjid Agung An-Nur memang memiliki beberapa kesamaan dengan Taj Mahal. Arsitektur Masjid ini dirancang oleh Ir. Roseno dengan ukuran 50 X 50 m yang terletak dalam satu pekarangan yang luasnya 400 X 200 m. Kapasitas masjid dapat menampung sekitar 4.500 orang jamaah. Bangunan masjid terdiri dari tiga tingkat. Tingkat atas digunakan untuk sholat, dan tingkat bawah untuk kantor dan ruang pertemuan.

Masjid ini mempunyai tiga buah tangga, 1 buah tangga di bagian muka dan 2 buah tangga di bagian samping. Di bagian atas terdiri dari 13 buah pintu dan bagian bawah terdiri dari 4 buah pintu dan mempunyai kamar-kamar yang besar dan sebuah aula. Sedangkan tulisan kaligrafi yang terdapat dalam ruangan masjid ini ditulis oleh seorang kaligrafer bernama Azhari Nur dari Jakarta yang ditulis pada tahun 1970.

Lantai bawah masjid merupakan sekretariat pengurus masjid, manajemen, remaja masjid serta ruang ruang kelas tempat pelaksanaan pendidikan Islam. Masjid Agung An-Nur Riau juga dilengkapi dengan eskalator penghubung antara lantai satu dan dua. Di halaman masjid Agung An-Nur Riau merupakan lapangan luas.

masjid-an-nr.jpg">masjid-an-nr.jpg" alt="lift masjid an-nr" width="259" height="194" />Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh bermacam fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP & SMA, perpustakaan yang lengkap dan fasiltas lain seperti aula dan ruang pertemuan, ruand kelas dan ruang ruang kantor. Selain itu, Masjid Agung An Nur memiliki Radio Penyiaran Komunitas bernama LPK An-Nur FM dengan frekuensi 107.7 MHz.

Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh

Wisatawan Amerika tertarik dengan keindahan Masjid An Nur

Keindahan Masjid Agung An Nur ternyata sampai ke kalangan warga negara asing. hal itu dibuktikan pada saat kunjungan puluhan orang terdiri dari beberapa keluarga berkebangsaan Amerika Serikat mengunjungi masjid yang terletak di jantung Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.

masjid-an-nur.jpg">masjid-an-nur-300x201.jpg" alt="muslim amerika tertarik dengan masjid an-nur" width="300" height="201" />“Mereka berkunjung ke Masjid Agung untuk melihat keindahan Islam,” kata Sekretaris Badan Pengelola Masjid Agung An Nur Pekanbaru, Sukmadi Mukmin kepada pers di sela penyambutan atas kedatangan keluarga warga negara Amerika Serikat itu, Rabu (2/7/2014).

Ia mengatakan, warga negara asing itu berkunjung ke masjid termegah di Pekanbaru ini untuk mengetahui secara mendalam tentang Islam.Mereka tertarik dengan Agama Islam yang menurut mereka penuh dengan keindahan dan kebersamaan dalam segala hal.

Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh

“Selain itu, mereka juga hendak melihat keindahan Masjid Agung An Nur yang memang memiliki gaya arsitektur menawan,” kata Sukmadi

Masjid Agung An Nur merupakan bangunan yang didirikan sejak puluhan tahun silam dan terus diberbaiki hingga kini terlihat lebih megah dan menawan.

Dilihat dari sisi bangunannya, Masjid Agung An Nur banyak mendapat pengaruh dari gaya arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India, bahkan kerap disebut disebut sebagai Taj Mahalnya Provinsi Riau.

Masjid Agung An Nur juga dilengkapi oleh bermacam fasilitas seperti pendidikan mulai dari playgrup, TK, SD, SMP hingga SMA, perpustakaan yang lengkap dan fasiltas lain seperti aula dan ruang pertemuan, ruang kelas dan ruang perkantoran.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

Sementara itu puluhan WN Amerika Serikat yang berkunjung itu dikabarkan merupakan keluarga dari warga asing yang bekerja di PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) Wilayah Kerja Rumbai, Pekanbaru.

“Banyak dari mereka adalah anak-anak SMA (Sekolah Menengah Atas) yang memang telah diberikan kebebasan bagi keluarga mereka untuk memilih agama. Tapi bukan berarti mereka hendak menjadi mualaf,” ujar Sukmadi pada saat kunjungan warga Amerika tersebut. (P007/R03)

Dari berbagai sumber

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Internasional
Indonesia
Kolom
Kolom
Khadijah